Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai peningkatan penumpang angkutan umum bukan hanya disebabkan sistem ganjil genap. Namun, memburuknya ekonomi sehingga mereka tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi untuk ke kantor.
"Yang tadinya naik mobil berpikir ulang, lebih hemat naik kendaraan umum," ujar Riza di Jakarta, Jumat, 4 September 2020.
Riza memastikan pihaknya bersama Dinas Perhubungan (Dishub) DKI dan Polda Metro Jaya akan mengevaluasi efektivitas sistem ganjil genap. Hal ini untuk mengetahui apakah sistem tersebut berdampak pada peningkatan jumlah penumpang angkutan umum atau tidak.
"Semua (kebijakan) yang kita ambil akan didiskusikan lebih dulu," kata dia.
Baca: Satgas Covid-19 Minta DKI Kaji Ulang Ganjil Genap
Data Dishub DKI menyebutkan volume lalu lintas hanya turun di kisaran 2,47-4,63 persen. Kecepatan lalu lintas meningkat antara 1,36-16,36 persen.
Sementara itu, penumpang angkutan umum naik antara 0,64-6,25 persen. Data tersebut menghitung jumlah penumpang TransJakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan kereta api bandara per 11 Agustus 2020.
Jakarta: Wakil Gubernur
DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai peningkatan penumpang angkutan umum bukan hanya disebabkan sistem ganjil genap. Namun, memburuknya ekonomi sehingga mereka tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi untuk ke kantor.
"Yang tadinya naik mobil berpikir ulang, lebih hemat naik kendaraan umum," ujar Riza di Jakarta, Jumat, 4 September 2020.
Riza memastikan pihaknya bersama Dinas Perhubungan (Dishub) DKI dan Polda Metro Jaya akan mengevaluasi efektivitas
sistem ganjil genap. Hal ini untuk mengetahui apakah sistem tersebut berdampak pada peningkatan jumlah penumpang angkutan umum atau tidak.
"Semua (kebijakan) yang kita ambil akan didiskusikan lebih dulu," kata dia.
Baca: Satgas Covid-19 Minta DKI Kaji Ulang Ganjil Genap
Data Dishub DKI menyebutkan volume lalu lintas hanya turun di kisaran 2,47-4,63 persen. Kecepatan lalu lintas meningkat antara 1,36-16,36 persen.
Sementara itu, penumpang angkutan umum naik antara 0,64-6,25 persen. Data tersebut menghitung jumlah penumpang TransJakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan kereta api bandara per 11 Agustus 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)