Jakarta: Pembangunan infrastruktur sirkuit ajang balap Formula E di Monas bakal digarap dalam waktu dekat. Apalagi, Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka sudah menyetujui ajang balapan mobil listrik itu di kawasan tersebut.
"Kalau pengaspalan mulai bulan depan (Maret)," kata Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto dikutip Antara, Jumat, 14 Februari 2020.
Dwi Wahyu bahkan berharap pembangunan sirkuit, khususnya pengaspalan rute rampung dua bulan sebelum ajang balapan dimulai. "Itu aspalnya harus sudah jadi," katanya.
Menurut dia, ada banyak hal yang akan dikerjakan untuk menjadikan kawasan Monas sebagai lintasan balapan Formula E. Ajang internasional itu akan digelar pada 6 Juni mendatang.
"Kan itu banyak unsurnya, seperti (pembuatan) garasinya, itu kan dibangun portable. Jadi, mulai start (lintasan) dibangun oleh FEO (Formula E Operations) dikerjakan mereka. Terus ada batasnya seperti barrier. Itu sudah mulai kita cetak. Nanti, tinggal seminggu mulai baru kita pasang," kata dia.
Batu alam di Monas atau Cobblestone rencananya bakal diaspal hotmix atau beton. Namun, jalanan yang diaspal itu nantinya bisa dibongkar kembali.
Ilustrasi Formula E. AFP/David Delgado
"Bisa dibongkar, tetapi kalau tidak dibongkar juga tidak apa-apa karena cobblestone itu kan bukan resapan, di bawahnya kan ada semen. Bisa permanen, bisa yang dibongkar tergantung kebijakan dinas," kata Dwi.
Penyelenggaraan Formula E di Kawasan Monas diklaim telah mendapat rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya DKI Jakarta. Rekomendasi tertuang dalam surat Kepala Dinas Kebudayaan dengan nomor 93/-1.853.15 tentang Penyelenggaraan Formula E pada 20 Januari 2020.
Namun penyelenggaraan itu mendapat tentangan dari DPRD DKI. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyebut Gubernur Anies Baswedan telah memanipulasi surat rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) perihal pergelaran Formula E di Monas. Ia melaporkan hal itu ke Menteri Sekretaris Negara.
"Saya akan memanggil (Anies) dan saya masih punya palu. Kalau dia kan punya uang, saya punya palu. Kalau palu itu enggak saya ketok, enggak akan terjadi apa-apa. Saya akan seperti itu. Kalau dia keras, saya juga akan keras," kata Prasetyo.
Jakarta: Pembangunan infrastruktur sirkuit ajang
balap Formula E di Monas bakal digarap dalam waktu dekat. Apalagi, Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka sudah menyetujui ajang balapan mobil listrik itu di kawasan tersebut.
"Kalau pengaspalan mulai bulan depan (Maret)," kata Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto dikutip
Antara, Jumat, 14 Februari 2020.
Dwi Wahyu bahkan berharap pembangunan sirkuit, khususnya pengaspalan rute rampung dua bulan sebelum ajang balapan dimulai. "Itu aspalnya harus sudah jadi," katanya.
Menurut dia, ada banyak hal yang akan dikerjakan untuk menjadikan kawasan Monas sebagai lintasan balapan Formula E. Ajang internasional itu akan digelar pada 6 Juni mendatang.
"Kan itu banyak unsurnya, seperti (pembuatan) garasinya, itu kan dibangun portable. Jadi, mulai
start (lintasan) dibangun oleh FEO (Formula E Operations) dikerjakan mereka. Terus ada batasnya seperti
barrier. Itu sudah mulai kita cetak. Nanti, tinggal seminggu mulai baru kita pasang," kata dia.
Batu alam di Monas atau Cobblestone rencananya bakal diaspal hotmix atau beton. Namun, jalanan yang diaspal itu nantinya bisa dibongkar kembali.
Ilustrasi Formula E. AFP/David Delgado
"Bisa dibongkar, tetapi kalau tidak dibongkar juga tidak apa-apa karena cobblestone itu kan bukan resapan, di bawahnya kan ada semen. Bisa permanen, bisa yang dibongkar tergantung kebijakan dinas," kata Dwi.
Penyelenggaraan Formula E di Kawasan Monas diklaim telah mendapat rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya DKI Jakarta. Rekomendasi tertuang dalam surat Kepala Dinas Kebudayaan dengan nomor 93/-1.853.15 tentang Penyelenggaraan Formula E pada 20 Januari 2020.
Namun penyelenggaraan itu mendapat tentangan dari DPRD DKI. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyebut Gubernur Anies Baswedan telah memanipulasi surat rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) perihal pergelaran Formula E di Monas. Ia melaporkan hal itu ke Menteri Sekretaris Negara.
"Saya akan memanggil (Anies) dan saya masih punya palu. Kalau dia kan punya uang, saya punya palu. Kalau palu itu enggak saya ketok, enggak akan terjadi apa-apa. Saya akan seperti itu. Kalau dia keras, saya juga akan keras," kata Prasetyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)