Kendaraan melintasi ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta dan Cikampek, di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (26/3/2017). Foto: Antara/Risky Andrianto
Kendaraan melintasi ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta dan Cikampek, di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (26/3/2017). Foto: Antara/Risky Andrianto

Hindari Macet di Tol Cikampek, Ini Jalur Alternatif yang Bisa Dipilih

Gana Buana • 02 September 2017 12:00
medcom.id, Bekasi: Pengerjaan jalan layang Tol Jakarta-Cikampek (elevated) berimbas pada kemacetan. Kondisi tersebut diperparah tiga proyek lain yang bersinggungan. Pengguna jalan tol diminta mencari jalan alternatif.
 
Empat megaproyek yang sedang dibangun pemerintah pusat meliputi Tol Jakarta-Cikampek, light rail transit, kereta cepat Jakarta-Bandung, dan Tol Cibitung-Cilincing di simpang susun Cibitung Km 25.
 
Atas pembangunan keempat proyek, ruas Tol Jakarta-Ci-kampek diperkirakan terus mengalami kemacetan hingga selesai pada 2019.

Kepala Humas Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Handoyono mengingatkan pembangunan semata-mata untuk kepentingan masyarakat. "Setiap pembangunan pasti ada dampaknya, kami mohon masyarakat bersabar," ujar Handoyono, kemarin.
 
Ia menganjurkan pengendara yang tidak ingin tertahan kemacetan agar menggunakan jalur alternatif menuju Cikampek atau Bekasi.
 
Jalur alternatif yang bisa digunakan dari arah Jakarta via Tol Dalam Kota/Tol Jakarta-Cikampek dapat keluar di gerbang Tol Jatiwaringin/Jatibening.
 
Selanjutnya, pengendara melewati jalur arteri Kalimalang atau dapat menggunakan akses jalan tol kembali melalui gerbang Tol Bekasi Barat, Bekasi Timur, Tambun, dan seterusnya.
 
Pengguna jalan dari arah Jakarta Outer Ring Road bisa keluar di gerbang Tol Jatiwarna/Jatiasih. Selanjutnya, melewati jalur arteri Bekasi atau dapat menggunakan akses jalan tol kembali melalui gerbang Tol Bekasi Barat, Bekasi Timur, Tambun, dan seterusnya.
 
"Itu jalur pilihan agar warga tidak terkena macet akibat pembangunan ini," jelas Handoyono.
 
Pemasangan fondasi
 
Saat ini, pengerjaan jalan layang Tol Jakarta-Cikampek sudah memasuki 9% atau tahap pemasangan fondasi di beberapa titik. Proyek yang diprediksi selesai pada April 2019 itu menghabiskan dana investasi Rp13,5 triliun.
 
Fondasi yang sedang dikerjakan meliputi median jalan Km 14-Km 18, row sisi utara Km 23-Km 25, row sisi selatan Km 39-Km 46. Setelah rampung, ruas ini bisa memindahkan 40% pengguna jalan Tol Jakarta-Cikampek.
 
"Jalan layang Tol Jakarta-Cikampek ini hanya untuk perjalanan jarak jauh dari Cikunir Km 9 hingga Karawang Barat Km 47,500. Pengguna dengan tujuan jarak dekat ke arah Bekasi hingga Cikarang Timur menggunakan jalan tol bawah," cetus pimpinan proyek pembangunan jalan layang Tol Jakarta-Cikampek Iwan Dewanto.
 
Baca: Warga Tolak Sistem Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek
 
Kondisi Tol Jakarta-Cikampek sudah melebihi ambang batas ratio normal. Maksimal visi ratio kendaraan banding kapasitas jalan adalah sebesar 0,8. Namun, saat ini visi ratio kendaraan banding kapasitas jalan sudah mencapai 1,3.
 
Bila tak segera menemukan solusi mengurai kemacetan di ruas tersebut, lanjutnya, Tol Jakarta-Cikampek bakal lumpuh total. "Pelebaran tidak mungkin. PembangunanTol Jakarta Cikampek II dari Sadang-Jati Asih masih menunggu pembebasan lahan. Jadi inilah solusi tercepat," tegasnya.
 
Operasional Tol Jakarta-Cikampek disiapkan dengan batas kecepatan maksimum 80 kilometer/jam untuk kendaraan pribadi. Prediksinya jarak tempuh dari Km 9-Km 47,500 maksimum 60 menit.
 
Saat ini, jarak tempuh dari Cikunir ke Karawang Barat itu di atas dua jam.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan