medcom.id, Jakarta: Pemerintah DKI Jakarta berencana mengintegrasikan 17 stasiun kereta api dengan halte bus TransJakarta. Rencana ini sedang dimatangkan dengan PT Kereta Api Indonesia.
"Ini target jangka pendek," kata Kepala Dishub DKI Jakarta, Andri Yansyah, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 1 Agustus 2017.
Sebanyak 17 stasiun KA itu antara lain Stasiun Depok Baru, Pasar Minggu, Duren Kalibata, Cawang, Tebet, Manggarai, Sudirman, Jatinegara, Karet, Tanah Abang, Palmerah, Kebayoran, Juanda, Cikini, Jakarta Kota, Grogol, dan Klender.
"Ada pekerjaan rumah dari BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) untuk mengkaji 17 titik stasiun ini," ujar Andri.
Menurut Andri, sudah ada beberapa titik stasiun yang terintegrasi dengan Transjakarta, yakni Stasiun Tebet, Palmerah, Manggarai, dan Tanah Abang. Namun, pelaksanaannya belum sempurna. "Tebet sudah mulai baik. Tapi yang lainnya belum sempurna, kami terus sempurnakan," kata dia.
Dia pun meminta kepada PT KAI untuk meminjamkan lahan mereka sebagai kantong parkir bus TransJakarta. "Kami dari Dishub siap mendukung dengan menyiapkan feeder," jelasnya.
Andri mengatakan penyatuan moda transportasi ini merupakan upaya untuk menarik minat masyarakat mengakses layanan angkutan umum. "Menteri Perhubungan sudah menargetkan pengintegrasian 17 stasiun KA. Realisasinya kita butuh pengkajian dulu," katanya.
Aspek kajian yang dilakukan antara lain potensi penumpang kereta yang membutuhkan layanan bus dan kemungkinan kondisi lokasi yang disinggahi Transjakarta.
"Kalau Pak Menteri maunya dua minggu sudah terealisasi semua. Tapi, kita butuh waktu. Kemungkinan tahun ini baru bisa diwujudkan lima atau enam stasiun," ujarnya.
Humas PT TransJakarta, Wibowo, mengatakan sudah ada tujuh stasiun KA yang sudah terintegrasi yakni Stasiun Palmerah, Jatinegara, Sudirman, Kota, Grogol, Tanah Abang, dan Cawang. Ke depan pihaknya tengah mengkaji pelaksanaan di stasiun lain.
"Kami masih membahas. Kalau sudah ada kelanjutan akan kami sampaikan," ujarnya.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah DKI Jakarta berencana mengintegrasikan 17 stasiun kereta api dengan halte bus TransJakarta. Rencana ini sedang dimatangkan dengan PT Kereta Api Indonesia.
"Ini target jangka pendek," kata Kepala Dishub DKI Jakarta, Andri Yansyah, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 1 Agustus 2017.
Sebanyak 17 stasiun KA itu antara lain Stasiun Depok Baru, Pasar Minggu, Duren Kalibata, Cawang, Tebet, Manggarai, Sudirman, Jatinegara, Karet, Tanah Abang, Palmerah, Kebayoran, Juanda, Cikini, Jakarta Kota, Grogol, dan Klender.
"Ada pekerjaan rumah dari BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) untuk mengkaji 17 titik stasiun ini," ujar Andri.
Menurut Andri, sudah ada beberapa titik stasiun yang terintegrasi dengan Transjakarta, yakni Stasiun Tebet, Palmerah, Manggarai, dan Tanah Abang. Namun, pelaksanaannya belum sempurna. "Tebet sudah mulai baik. Tapi yang lainnya belum sempurna, kami terus sempurnakan," kata dia.
Dia pun meminta kepada PT KAI untuk meminjamkan lahan mereka sebagai kantong parkir bus TransJakarta. "Kami dari Dishub siap mendukung dengan menyiapkan feeder," jelasnya.
Andri mengatakan penyatuan moda transportasi ini merupakan upaya untuk menarik minat masyarakat mengakses layanan angkutan umum. "Menteri Perhubungan sudah menargetkan pengintegrasian 17 stasiun KA. Realisasinya kita butuh pengkajian dulu," katanya.
Aspek kajian yang dilakukan antara lain potensi penumpang kereta yang membutuhkan layanan bus dan kemungkinan kondisi lokasi yang disinggahi Transjakarta.
"Kalau Pak Menteri maunya dua minggu sudah terealisasi semua. Tapi, kita butuh waktu. Kemungkinan tahun ini baru bisa diwujudkan lima atau enam stasiun," ujarnya.
Humas PT TransJakarta, Wibowo, mengatakan sudah ada tujuh stasiun KA yang sudah terintegrasi yakni Stasiun Palmerah, Jatinegara, Sudirman, Kota, Grogol, Tanah Abang, dan Cawang. Ke depan pihaknya tengah mengkaji pelaksanaan di stasiun lain.
"Kami masih membahas. Kalau sudah ada kelanjutan akan kami sampaikan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
