medcom.id, Jakarta: Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta belum bisa memastikan data sekolah rusak yang disebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Menurut Kepala Sarana dan Prasarana (Sapras) Disdik DKI, Riza Manfaluthi data tersebut merupakan data global.
Riza menyebut, data milik lelaki yang akrab disapa Ahok itu, merupakan acuan garis besar.
"Secara kasat dan tampak. Belum ada secara <i>real</i>," kata Riza kepada Metrotvnews.com, di kantornya, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (28/1/2016).
Data milik Ahok bisa saja lebih besar atau lebih kecil dari total kerusakan. Riza mengatakan, Dinas Pendidikan DKI pun masih mendata gedung sekolah. Data diminta dari pihak sekolah hingga Kasie Sapras di tingkat suku dinas. Pendataan itu dilakukan untuk mengkategorikan jenis kerusakan.
"Apa rusak ringan, sedang, berat, dan rusak total," jelas dia.
Dinas Pendidikan DKI, kata Riza, juga sudah membagi tugas berdasarkan jenis rehabilitasi bangunan. Tak semua kerusakan dan rehabilitasi langsung ditangani Dinas Pendidikan.
Dia menerangkan, Dinas Pendidikan DKI mendapat tugas menangani gedung sekolah yang harus direhabilitasi total. Sedangkan rehabilitasi sedang dan berat ditangani suku dinas dan rehabilitasi ringan dilakukan sekolah.
"Sehingga kalau 47 persen mungkin gambaran dari keseluruhan," tegas Riza.
Ahok sempat menyebut, kondisi 47 persen kondisi gedung sekolah di Ibu Kota mengkhawatirkan. Kerusakan terjadi di sejumlah sekolah di DKI Jakarta.
"Rusaknya banyak," kata Ahok, kemarin.
medcom.id, Jakarta: Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta belum bisa memastikan data sekolah rusak yang disebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Menurut Kepala Sarana dan Prasarana (Sapras) Disdik DKI, Riza Manfaluthi data tersebut merupakan data global.
Riza menyebut, data milik lelaki yang akrab disapa Ahok itu, merupakan acuan garis besar.
"Secara kasat dan tampak. Belum ada secara
real," kata Riza kepada
Metrotvnews.com, di kantornya, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (28/1/2016).
Data milik Ahok bisa saja lebih besar atau lebih kecil dari total kerusakan. Riza mengatakan, Dinas Pendidikan DKI pun masih mendata gedung sekolah. Data diminta dari pihak sekolah hingga Kasie Sapras di tingkat suku dinas. Pendataan itu dilakukan untuk mengkategorikan jenis kerusakan.
"Apa rusak ringan, sedang, berat, dan rusak total," jelas dia.
Dinas Pendidikan DKI, kata Riza, juga sudah membagi tugas berdasarkan jenis rehabilitasi bangunan. Tak semua kerusakan dan rehabilitasi langsung ditangani Dinas Pendidikan.
Dia menerangkan, Dinas Pendidikan DKI mendapat tugas menangani gedung sekolah yang harus direhabilitasi total. Sedangkan rehabilitasi sedang dan berat ditangani suku dinas dan rehabilitasi ringan dilakukan sekolah.
"Sehingga kalau 47 persen mungkin gambaran dari keseluruhan," tegas Riza.
Ahok sempat menyebut, kondisi 47 persen kondisi gedung sekolah di Ibu Kota mengkhawatirkan. Kerusakan terjadi di sejumlah sekolah di DKI Jakarta.
"Rusaknya banyak," kata Ahok, kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)