medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyoroti kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI. Betapa tidak, sepanjang 2014, Disparbud DKI menghabiskan Rp1,2 triliun hanya untuk menggelar festival. Tahun depan, tidak ada cerita lagi, Ahok hanya mengalokasikan Rp300 miliar untuk Disparbud.
Kinerja Disbudpar menjadi saat Ahok memverifikasi ulang Kebijakan Umum APBD dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUAPPAS). Ahok menganggap Disbudpar terlalu hura-hura pada tahun lalu.
"2014 mereka pesta pora membuat festival Rp1,2 triliun lebih," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (19/11/2015).
Kekesalan Ahok memuncak saat mengetahui semua acara menggunakan jasa event organizer (EO). Sekali acara, EO menyewa tempat dengan anggaran Rp400 juta. "Padahal yang disewa tempat pemerintah. Kami harus selidiki ini," kata Ahok.
Ahok bilang, EO suka menggelembungkan anggaran. Ahok memerintahkan Disbudpar tidak memakai EO lagi. “Buat saja sendiri, panitia semua dari dinas. Kenapa harus pakai EO,” ujarnya.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyoroti kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI. Betapa tidak, sepanjang 2014, Disparbud DKI menghabiskan Rp1,2 triliun hanya untuk menggelar festival. Tahun depan, tidak ada cerita lagi, Ahok hanya mengalokasikan Rp300 miliar untuk Disparbud.
Kinerja Disbudpar menjadi saat Ahok memverifikasi ulang Kebijakan Umum APBD dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUAPPAS). Ahok menganggap Disbudpar terlalu hura-hura pada tahun lalu.
"2014 mereka pesta pora membuat festival Rp1,2 triliun lebih," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (19/11/2015).
Kekesalan Ahok memuncak saat mengetahui semua acara menggunakan jasa event organizer (EO). Sekali acara, EO menyewa tempat dengan anggaran Rp400 juta. "Padahal yang disewa tempat pemerintah. Kami harus selidiki ini," kata Ahok.
Ahok bilang, EO suka menggelembungkan anggaran. Ahok memerintahkan Disbudpar tidak memakai EO lagi. “Buat saja sendiri, panitia semua dari dinas. Kenapa harus pakai EO,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)