medcom.id, Lebak: Saida, 56, ibu kandung NA, wanita hamil yang tewas dibunuh dan dimutilasi di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, mengaku sempat berkomunikasi sebelum mendapatkan kabar anaknya tewas.
Melalui telepon seluler NA sempat menanyakan kabar kedua anaknya yang diasuh Saida.
“Dia tanya, gimana Bu kabar si Dede sama si Teteh pada sehat kan? Enggak pada nakal kan? Katanya si Teteh mau ujian yah Bu?” kata Saida, menirukan ucapan NA, di Kampung Warung Haseum, Desa Kadu Jajar, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Selasa (19/4/2016).
Menurut Saida, putri keduanya tersebut rencananya akan pulang ke Malingping, Kabupaten Lebak, Banten, pada Senin 11 April 2016. Namun ternyata komunikasi yang dilakukan pada Sabtu (9/4/2016) itu merupakan percakapannya yang terakhir dengan NA. Setelahnya, NA tak dapat dihubungi.
“Dia rencananya mau pulang hari Senin, tapi enggak datang. Sudah coba ditelepon, nomornya malah sudah tidak aktif,” jelas Saida.
Pada malam setelah menerima telepon dari NA, Saida mengaku mendapat firasat buruk. Saat itu, kata dia, foto NA yang tergantung di dinding rumah terjatuh.
“Malam itu, sehabis saya terima telepon dari Atik, foto Atik Jatuh. Mungkin itu adalah pertanda buruk, tapi waktu itu saya sama sekali tidak berpikir bakal ada hal apa pun,” terangnya.
Hingga saat ini, Saida bersama keluarga yang lain nya masih menunggu kedatangan jenazah almarhumah yang masih berada di salah satu rumah sakit di daerah Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten.
Keluarga pun meminta polisi untuk menangkap pelaku pembunuh anaknya dan menjatuhkan hukuman yang setimpal, serta meminta agar jenazah anaknya segera di pulangkan.
medcom.id, Lebak: Saida, 56, ibu kandung NA, wanita hamil yang tewas dibunuh dan dimutilasi di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, mengaku sempat berkomunikasi sebelum mendapatkan kabar anaknya tewas.
Melalui telepon seluler NA sempat menanyakan kabar kedua anaknya yang diasuh Saida.
“Dia tanya, gimana Bu kabar si Dede sama si Teteh pada sehat kan? Enggak pada nakal kan? Katanya si Teteh mau ujian yah Bu?” kata Saida, menirukan ucapan NA, di Kampung Warung Haseum, Desa Kadu Jajar, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Selasa (19/4/2016).
Menurut Saida, putri keduanya tersebut rencananya akan pulang ke Malingping, Kabupaten Lebak, Banten, pada Senin 11 April 2016. Namun ternyata komunikasi yang dilakukan pada Sabtu (9/4/2016) itu merupakan percakapannya yang terakhir dengan NA. Setelahnya, NA tak dapat dihubungi.
“Dia rencananya mau pulang hari Senin, tapi enggak datang. Sudah coba ditelepon, nomornya malah sudah tidak aktif,” jelas Saida.
Pada malam setelah menerima telepon dari NA, Saida mengaku mendapat firasat buruk. Saat itu, kata dia, foto NA yang tergantung di dinding rumah terjatuh.
“Malam itu, sehabis saya terima telepon dari Atik, foto Atik Jatuh. Mungkin itu adalah pertanda buruk, tapi waktu itu saya sama sekali tidak berpikir bakal ada hal apa pun,” terangnya.
Hingga saat ini, Saida bersama keluarga yang lain nya masih menunggu kedatangan jenazah almarhumah yang masih berada di salah satu rumah sakit di daerah Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten.
Keluarga pun meminta polisi untuk menangkap pelaku pembunuh anaknya dan menjatuhkan hukuman yang setimpal, serta meminta agar jenazah anaknya segera di pulangkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)