Jakarta: Pemprov DKI Jakarta diminta segera meniadakan sistem ganjil genap. Sistem ini dinilai tidak efektif dalam mengurangi pergerakan warga Jakarta selama pandemi covid-19.
"Sudah dari dulu kalau ganjil genap itu warga akan cenderung cari jalan lain. Jadi di jalan yang ada ganjil genap memang kosong, tapi di jalan lain akan menumpuk. Apalagi kalau ini untuk motor nantinya. Motor lebih pintar lagi cari jalan alternatif," kata Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono saat dihubungi Media Indonesia, Sabtu, 5 September 2020.
Menurut dia, sistem ganjil genap juga berpotensi membuat warga beralih ke angkutan umum. Hal itu justru dikhawatirkan memperbesar potensi penularan covid-19.
"Nah, angkutan umumnya bagaimana. Ditambah tidak armadanya. Kalau masih seperti biasa ya susah. Kan banyak potensinya semisal di peron atau halte, lalu di jalan koridor menuju ke sananya, belum lagi di dalam angkutan umumnya," jelas Mujiyono.
Baca: Satgas Covid-19 Minta DKI Kaji Ulang Ganjil Genap
Dia menilai warga akan lebih aman jika menggunakan kendaraan pribadi. Mereka bisa memastikan kebersihan diri dan kendaraannya.
"Kan lebih higienis karena kendaraannya sendiri dia tahu betul. Lalu kalau dia kena macet ya itu risiko dia," ujar dia.
Di samping itu, Mujiyono menyebut kajian tentang ganjil genap kurang mendalam. Dia akan mendorong agar ganjil genap dievaluasi.
Jakarta: Pemprov DKI Jakarta diminta segera meniadakan
sistem ganjil genap. Sistem ini dinilai tidak efektif dalam mengurangi pergerakan warga Jakarta selama pandemi covid-19.
"Sudah dari dulu kalau ganjil genap itu warga akan cenderung cari jalan lain. Jadi di jalan yang ada ganjil genap memang kosong, tapi di jalan lain akan menumpuk. Apalagi kalau ini untuk motor nantinya. Motor lebih pintar lagi cari jalan alternatif," kata Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono saat dihubungi
Media Indonesia, Sabtu, 5 September 2020.
Menurut dia, sistem ganjil genap juga berpotensi membuat warga beralih ke angkutan umum. Hal itu justru dikhawatirkan memperbesar potensi penularan
covid-19.
"Nah, angkutan umumnya bagaimana. Ditambah tidak armadanya. Kalau masih seperti biasa ya susah. Kan banyak potensinya semisal di peron atau halte, lalu di jalan koridor menuju ke sananya, belum lagi di dalam angkutan umumnya," jelas Mujiyono.
Baca: Satgas Covid-19 Minta DKI Kaji Ulang Ganjil Genap
Dia menilai warga akan lebih aman jika menggunakan kendaraan pribadi. Mereka bisa memastikan kebersihan diri dan kendaraannya.
"Kan lebih higienis karena kendaraannya sendiri dia tahu betul. Lalu kalau dia kena macet ya itu risiko dia," ujar dia.
Di samping itu, Mujiyono menyebut kajian tentang ganjil genap kurang mendalam. Dia akan mendorong agar ganjil genap dievaluasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)