medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Wakilnya, Sandiaga Uno harus irit bicara. Pasalnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, menyebut mereka harus banyak berkerja. Masyarakat di Ibu Kota harus dipersatukan dengan perbuatan.
"Gubernur baru ini jangan banyak lagi berbicara meneruskan pembelahan itu. Sekarang itu desain saja masa depan yang membuat orang tenang, sebab itu yang dapat menyelesaikan masalah dalam jangka panjang," kata Fahri di MUI, Jakarta Pusat, Rabu 25 Oktober 2017.
Ketegangan yang sudah ada, sebaiknya tidak dilanjutkan dengan pidato Gubernur atau Wakil Gubernur yang bisa memantik permusuhan. Misalnya terkait reklamasi, tidak perlu ada pernyataan yang meramaikan proyek di Teluk Jakarta tersebut. Fahri menilai yang harus dilakukan adalah duduk bersama antara Pemda, DPRD DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat.
Koordinasi bersama supaya reklamasi mampu menenangkan semua orang. Mana bagian yang harus dikoreksi, diputuskan bersama. Mana yang tidak boleh diteruskan, dan mana kerugian yang harus dibayar pada masyarakat. Menurut Fahri, hal itu lebih konkrit dibandingkan adu mulut soal reklamasi.
"Daripada kayak sekarang ini, orang akan sedikit lebih struggle. Kalau tetap jadi reklamasi kami akan melawan, kalau tidak jadi ada kepentingan di belakang ini. Ini kan jadi enggak selesai, padahal tugas Gubernur sama Wagub itu kan menyelesaikan masalah," kata Fahri.
Konkritnya, Anies-Sandi harus menghadapi masalah secara diam-diam. Tak perlu banyak berkoar ke media, tinggal menyodorkan desain pada pihak-pihak terkait. Sehingga mendapat dukungan atas implementasi program mereka, untuk membuat perubahan di Jakarta.
"Supaya proyek menggembirakan semua orang dan tidak melanjutkan ketegangan-ketegangan yang ada. Itu maksud saya. Cukup kontestasi pidato selesai lah," tandas Fahri.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Wakilnya, Sandiaga Uno harus irit bicara. Pasalnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, menyebut mereka harus banyak berkerja. Masyarakat di Ibu Kota harus dipersatukan dengan perbuatan.
"Gubernur baru ini jangan banyak lagi berbicara meneruskan pembelahan itu. Sekarang itu desain saja masa depan yang membuat orang tenang, sebab itu yang dapat menyelesaikan masalah dalam jangka panjang," kata Fahri di MUI, Jakarta Pusat, Rabu 25 Oktober 2017.
Ketegangan yang sudah ada, sebaiknya tidak dilanjutkan dengan pidato Gubernur atau Wakil Gubernur yang bisa memantik permusuhan. Misalnya terkait reklamasi, tidak perlu ada pernyataan yang meramaikan proyek di Teluk Jakarta tersebut. Fahri menilai yang harus dilakukan adalah duduk bersama antara Pemda, DPRD DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat.
Koordinasi bersama supaya reklamasi mampu menenangkan semua orang. Mana bagian yang harus dikoreksi, diputuskan bersama. Mana yang tidak boleh diteruskan, dan mana kerugian yang harus dibayar pada masyarakat. Menurut Fahri, hal itu lebih konkrit dibandingkan adu mulut soal reklamasi.
"Daripada kayak sekarang ini, orang akan sedikit lebih struggle. Kalau tetap jadi reklamasi kami akan melawan, kalau tidak jadi ada kepentingan di belakang ini. Ini kan jadi enggak selesai, padahal tugas Gubernur sama Wagub itu kan menyelesaikan masalah," kata Fahri.
Konkritnya, Anies-Sandi harus menghadapi masalah secara diam-diam. Tak perlu banyak berkoar ke media, tinggal menyodorkan desain pada pihak-pihak terkait. Sehingga mendapat dukungan atas implementasi program mereka, untuk membuat perubahan di Jakarta.
"Supaya proyek menggembirakan semua orang dan tidak melanjutkan ketegangan-ketegangan yang ada. Itu maksud saya. Cukup kontestasi pidato selesai lah," tandas Fahri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)