medcom.id, Jakarta: Survei The Economist Intelligence menempatkan DKI Jakarta sebagai kota paling tak aman sedunia. Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama pun geram. Ia menuding para preman yang membuat suasana kota tak aman.
Ahok, sapaan Basuki, pun berencana memasang 2500 unit closed-circuit television (CCTV) di beberapa titik ruang publik. Wacana itu bertujuan untuk mengontrol keamanan. Tak hanya itu, ia juga kan menggandeng Polda Metro Jaya.
"Kita pasang CCTV nanti yang enggak aman, macam-macam, saya suruh lumpuhkan semua. Kita akan monitor setiap sudut dengan penembak jitu. Macam-macam, kita lumpuhkan kalau bersenjata. Asal berani nembak saja kalau macam-macam," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (28/1/2015).
Sementara sebelumnya, suami Veronika Tan itu justru ingin merekrut preman untuk bekerja kepada Pemprov DKI. Mereka akan ditugaskan untuk menertibkan parkir liar dengan gaji dua kali Upah Minimum Provinsi (UMP) atau Rp5,4 juta per bulan. Dengan begitu, Jakarta akan semakin aman.
"Kita juga berusaha mengurangi preman yang biasanya mengutip uang parkir dengan parkir meter atau terminal parking electronic (TPE) dikasih dua kali UMP kalau sudah kontrak. Jadi, bisa mengangkat mereka lebih terhormat menjadi tukang parkir. Kalau mereka tukang nodong mau minta gede terus kita hajar, enggak benar," ketus Ahok, Selasa, 27 Januari lalu.
medcom.id, Jakarta: Survei
The Economist Intelligence menempatkan DKI Jakarta sebagai kota paling tak aman sedunia. Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama pun geram. Ia menuding para preman yang membuat suasana kota tak aman.
Ahok, sapaan Basuki, pun berencana memasang 2500 unit
closed-circuit television (CCTV) di beberapa titik ruang publik. Wacana itu bertujuan untuk mengontrol keamanan. Tak hanya itu, ia juga kan menggandeng Polda Metro Jaya.
"Kita pasang CCTV nanti yang
enggak aman, macam-macam, saya suruh lumpuhkan semua. Kita akan monitor setiap sudut dengan penembak jitu. Macam-macam, kita lumpuhkan kalau bersenjata. Asal berani nembak saja kalau macam-macam," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (28/1/2015).
Sementara sebelumnya, suami Veronika Tan itu justru ingin merekrut preman untuk bekerja kepada Pemprov DKI. Mereka akan ditugaskan untuk menertibkan parkir liar dengan gaji dua kali Upah Minimum Provinsi (UMP) atau Rp5,4 juta per bulan. Dengan begitu, Jakarta akan semakin aman.
"Kita juga berusaha mengurangi preman yang biasanya mengutip uang parkir dengan parkir meter atau
terminal parking electronic (TPE) dikasih dua kali UMP kalau sudah kontrak. Jadi, bisa mengangkat mereka lebih terhormat menjadi tukang parkir. Kalau mereka tukang nodong mau minta gede terus kita hajar,
enggak benar," ketus Ahok, Selasa, 27 Januari lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)