medcom.id, Jakarta: Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama menuding ada kelompok tertentu yang berusaha membawa isu SARA (suku, agama, dan ras) saat penggusuran yang dilakukan pemerintah di Kampung Pulo Jakarta Timur.
Ahok mengaku menerima laporan intel yang menyebutkan bahwa dirinya berencana menghancurkan makam keramat yang ada di Kampung Pulo. Isu itu sengaja dihembuskan agar warga terus menolak penertiban pemukiman.
"Ada laporan intel yang bilang saya mau menghancurkan makam keramat di sana. Itu isu yang mengada-ada, tidak mungkin saya lakukan itu," kata Ahok, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (21/8/2015).
Menurut Ahok, kejadian di Kampung Pulo bukan penggusuran, tetapi relokasi warga dari tempat yang tak layak ke lokasi yang lebih manusiawi. "Warga Kampung Pulo bukan digusur Pemprov DKI, tetapi kami mau berikan tempat yang layak buat warganya. Anak-anak bisa main dan hidup lebih sehat,” ujarnya.
Di sisi lain, dalam sambutannya, Ahok mengaku ikut bahagia atas keberangkatan jamaah haji yang telah melalui masa tunggu bertahun-tahun.
"Saya ikut senang bapak, ibu, bisa berangkat haji. Karena masa tunggu haji itu bisa sampai 17 tahun , apalagi di Jakarta yang penduduknya banyak," kata Ahok, di auditorium asrama haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (21/8/2015).
Tak hanya turut bahagia, mantan Bupati Belitung Timur ini juga meminta doa kepada para jamaah untuk mendoakan DKI Jakarta.
"Saya tahu haji juga penting karena itu rukun Islam kelima, saya ingat itu waktu pelajaran di SMP. Saya titipkan doa kepada bapak ibu untuk Jakarta khususnya dan untuk Indonesia pada umumnya supaya bisa mewujudkan Jakarta baru, modern, tertata rapi dan manusiawi," kata Ahok.
medcom.id, Jakarta: Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama menuding ada kelompok tertentu yang berusaha membawa isu SARA (suku, agama, dan ras) saat penggusuran yang dilakukan pemerintah di Kampung Pulo Jakarta Timur.
Ahok mengaku menerima laporan intel yang menyebutkan bahwa dirinya berencana menghancurkan makam keramat yang ada di Kampung Pulo. Isu itu sengaja dihembuskan agar warga terus menolak penertiban pemukiman.
"Ada laporan intel yang bilang saya mau menghancurkan makam keramat di sana. Itu isu yang mengada-ada, tidak mungkin saya lakukan itu," kata Ahok, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (21/8/2015).
Menurut Ahok, kejadian di Kampung Pulo bukan penggusuran, tetapi relokasi warga dari tempat yang tak layak ke lokasi yang lebih manusiawi. "Warga Kampung Pulo bukan digusur Pemprov DKI, tetapi kami mau berikan tempat yang layak buat warganya. Anak-anak bisa main dan hidup lebih sehat,” ujarnya.
Di sisi lain, dalam sambutannya, Ahok mengaku ikut bahagia atas keberangkatan jamaah haji yang telah melalui masa tunggu bertahun-tahun.
"Saya ikut senang bapak, ibu, bisa berangkat haji. Karena masa tunggu haji itu bisa sampai 17 tahun , apalagi di Jakarta yang penduduknya banyak," kata Ahok, di auditorium asrama haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (21/8/2015).
Tak hanya turut bahagia, mantan Bupati Belitung Timur ini juga meminta doa kepada para jamaah untuk mendoakan DKI Jakarta.
"Saya tahu haji juga penting karena itu rukun Islam kelima, saya ingat itu waktu pelajaran di SMP. Saya titipkan doa kepada bapak ibu untuk Jakarta khususnya dan untuk Indonesia pada umumnya supaya bisa mewujudkan Jakarta baru, modern, tertata rapi dan manusiawi," kata Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)