medcom.id, Jakarta: Fasilitas mewah Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Jatinegara Barat rupanya tak diimbangi dengan sistem keamanan bagi kalangan anak-anak. Hal ini jadi kekhawatiran tersendiri bagi sejumlah orangtua yang punya anak kecil.
Atika salah satunya. Nenek berusia 56 tahun ini adalah salah satu di antara warga yang pindah ke Rusunawa Jatinegara, pascapenggusuran Kampung Pulo. Kepada Metrotvnews.com, Atika mengatakan, salah satu indikator tak lengkapnya fasilitas keamanan untuk anak-anak yakni jendela kamar yang belum dipenuhi dengan tralis dan langsung mengarah ke luar. Apalagi bahayanya yakni dia menepati ruang di lantai 10.
"Belum ada teralis, ini bahaya banget kalau kita nyender saja takutnya bisa jatuh ke bawah," kata Atika, saat ditemui Metrotvnews.com, Sabtu (22/8/2015).
Tak hanya itu, fasilitas lift yang disediakan pengembang juga rawan rusak. Sebab, tombol lift mudah dijangkau anak-anak. Kekhawatiran itu muncul bukan tanpa sebab. Lantaran, lahan buat tempat main anak-anak terbatas. Sehingga, banyak anak bermain di dekat lift.
"Yang bikin takut bisa masuk tapi enggak bisa keluar. Nanti malah terjebak," kata Atika.
Anak-anak bermain di Rusunawa Jatinegara (MTVN.Suci Sedya)
Sekadar diketahui, bangunan rusunawa ini punya sejumlah fasilitas mirip apartemen. Selain gedungnya menjulang hingga 16 lantai, ada fasilitas lift yang bisa digunakan warga dengan mudah. Rusunawa ini juga terbagi menjadi dua tower.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah DKI Jakarta, Ika Lestari Aji mengatakan memang masih ada beberapa pembangunan yang akan digarap di rusunawa ini. Sarana sosial akan menjadi pelengkap bagi warga Kampung Pulo yang direlokasi ke sana.
Ke depan kita siapkan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), klinik, dan sarana ibadah," kata Ika kepada Metrotvnews.com, di Rusunawa Jatinegara Barat, Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Kamis 20 Agustus.
Pemda, kata dia, juga akan memberikan fasilitas ekonomi sebagai penunjang kehidupan warga. "Nanti juga kita bangun kios-kios untuk warga yang mau jualan di sini," jelas Ika.
medcom.id, Jakarta: Fasilitas mewah Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Jatinegara Barat rupanya tak diimbangi dengan sistem keamanan bagi kalangan anak-anak. Hal ini jadi kekhawatiran tersendiri bagi sejumlah orangtua yang punya anak kecil.
Atika salah satunya. Nenek berusia 56 tahun ini adalah salah satu di antara warga yang pindah ke Rusunawa Jatinegara, pascapenggusuran Kampung Pulo. Kepada
Metrotvnews.com, Atika mengatakan, salah satu indikator tak lengkapnya fasilitas keamanan untuk anak-anak yakni jendela kamar yang belum dipenuhi dengan tralis dan langsung mengarah ke luar. Apalagi bahayanya yakni dia menepati ruang di lantai 10.
"Belum ada teralis, ini bahaya banget kalau kita nyender saja takutnya bisa jatuh ke bawah," kata Atika, saat ditemui
Metrotvnews.com, Sabtu (22/8/2015).
Tak hanya itu, fasilitas lift yang disediakan pengembang juga rawan rusak. Sebab, tombol lift mudah dijangkau anak-anak. Kekhawatiran itu muncul bukan tanpa sebab. Lantaran, lahan buat tempat main anak-anak terbatas. Sehingga, banyak anak bermain di dekat lift.
"Yang bikin takut bisa masuk tapi enggak bisa keluar. Nanti malah terjebak," kata Atika.
Anak-anak bermain di Rusunawa Jatinegara (MTVN.Suci Sedya)
Sekadar diketahui, bangunan rusunawa ini punya sejumlah fasilitas mirip apartemen. Selain gedungnya menjulang hingga 16 lantai, ada fasilitas lift yang bisa digunakan warga dengan mudah. Rusunawa ini juga terbagi menjadi dua tower.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah DKI Jakarta, Ika Lestari Aji mengatakan memang masih ada beberapa pembangunan yang akan digarap di rusunawa ini. Sarana sosial akan menjadi pelengkap bagi warga Kampung Pulo yang direlokasi ke sana.
Ke depan kita siapkan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), klinik, dan sarana ibadah," kata Ika kepada Metrotvnews.com, di Rusunawa Jatinegara Barat, Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Kamis 20 Agustus.
Pemda, kata dia, juga akan memberikan fasilitas ekonomi sebagai penunjang kehidupan warga. "Nanti juga kita bangun kios-kios untuk warga yang mau jualan di sini," jelas Ika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)
