medcom.id, Jakarta: DPRD DKI Jakarta disibukkan kisruh APBD 2015 yang berujung terbentukannya panitia angket. Walaupun sudah memutuskan APBD menggunakan Pergub, namun proses angket tetap berjalan. Akibatnya 17 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) terancam molor.
Ketua Fraksi Partai NaDem DPRD DKI Jakarta, Besatari Barus meminta koleganya tak terlalu fokus dengan angket. Sebab, dewan masih memiliki pekerjaan lain. Akibat angket, pembahasan untuk menyusun 17 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) terancam molor.
"Jangan disibukan dengan angket saja. Pekerjaan lain masih banyak yang harus dilaksanakan dengan baik. Silahkan angket, tapi yang lain harus bergerak, jangan sampai kita dituding makan gaji buta," kata Bestari di Gedung DPRD DKI Jakarat, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (25/3/2015).
Bestari sepakat dengan pernyataan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Menurut Bestari, persoalan angket tidak perlu dibesar-besarkan. "Jangan menjadi konsumsi yang membingungkan masyarakat, sebaiknya dibatasi," ujarnya.
Seperti diketahui, Ahok menilai kisruh RAPBD 2015 telah usai. Ia meminta para wartawan tak meliput proses angket. Sebab, DPRD telah memutuskan APBD DKI tahun ini menggunakan APBD 2014 dengan pagu anggaran Rp72,9 triliun. Sehingga, tim angket tak perlu dilanjutkan.
medcom.id, Jakarta: DPRD DKI Jakarta disibukkan kisruh APBD 2015 yang berujung terbentukannya panitia angket. Walaupun sudah memutuskan APBD menggunakan Pergub, namun proses angket tetap berjalan. Akibatnya 17 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) terancam molor.
Ketua Fraksi Partai NaDem DPRD DKI Jakarta, Besatari Barus meminta koleganya tak terlalu fokus dengan angket. Sebab, dewan masih memiliki pekerjaan lain. Akibat angket, pembahasan untuk menyusun 17 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) terancam molor.
"Jangan disibukan dengan angket saja. Pekerjaan lain masih banyak yang harus dilaksanakan dengan baik. Silahkan angket, tapi yang lain harus bergerak, jangan sampai kita dituding makan gaji buta," kata Bestari di Gedung DPRD DKI Jakarat, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (25/3/2015).
Bestari sepakat dengan pernyataan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Menurut Bestari, persoalan angket tidak perlu dibesar-besarkan. "Jangan menjadi konsumsi yang membingungkan masyarakat, sebaiknya dibatasi," ujarnya.
Seperti diketahui, Ahok menilai kisruh RAPBD 2015 telah usai. Ia meminta para wartawan tak meliput proses angket. Sebab, DPRD telah memutuskan APBD DKI tahun ini menggunakan APBD 2014 dengan pagu anggaran Rp72,9 triliun. Sehingga, tim angket tak perlu dilanjutkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)