medcom.id, Jakarta: Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut orang miskin Ibu Kota berada dalam cengkraman penjahat. Penjahat itu memaksa mereka tinggal di rumah yang tidak layak. Pemerintah bersama TNI-Polri masih berusaha membebaskan mereka.
Hal itu diungkapkan Ahok, sapaan Basuki, saat memberikan sambutan peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Monas, Jakarta Pusat.
"Bagaimana kami dengan Polda dan TNI melepaskan orang miskin dari cengkraman penjahat yang memaksa mereka tinggal di rumah yang tidak layak," kata Ahok di Lapangan IRTI, Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/5/2016).
Menurut Ahok, peringatan Hari Kebangkitan Nasional menjadi momentum untuk mengingatkan generasi muda untuk melanjutkan perjuangan para pendiri Republik. Bagi dia, melanjutkan perjuangan tak selalu mulus. Di sini lah perlu ada rasa bangkit.
Permukiman kumuh Ibu Kota. Foto: MI/Panca
Mantan Bupati Belitung Timur mengungkapkan, perlu perjuangan untuk membangun bangsa ini. Sektor yang masih perlu diperjuangkan adalah mewujudkan keadilan sosial, pemberantasan korupsi, pelayanan dalam konteks Indonesia, terutama Jakarta.
"Memperjuangkan keadilan sosial ini, kita bisa jatuh. Jatuh 7 kali bangkit 7 kali. Kita boleh jatuh bangun. Tapi kalau digambarkan grafik, kita harus naik," kata Ahok.
Ahok berharap tren bangsa Indonesia selalu ke atas. Meski hidup bangsa jatuh bangun, menurut Ahok, bangsa Indonesia harus punya prinsip hidup yang kuat agar grafiknya terus ke atas. “Ini prinsip," ujarnya.
Hal serupa diungkapkan Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto. Menutnya, perjuangan sesungguhnya ketika generasi muda aktif melakukan kegiatan positif. Pekerjaan rumah bangsa ini, kata dia, sudah tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
"Kita tentunya akan mengisi dengan kegiatan yang kreatif dan inovatif membangun bangsa ini untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera adil dan makmur," ujarnya.
Upacara Hari Kebangkitan Nasional di Monas dihadiri Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat, Ketua Tim Penggerak PKK Veronica Tan, istri Wagub Happy Farida, Sekda DKI Saefullah, para asisten Sekda, serta pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya. Hadir pula Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Laksamana.
medcom.id, Jakarta: Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut orang miskin Ibu Kota berada dalam cengkraman penjahat. Penjahat itu memaksa mereka tinggal di rumah yang tidak layak. Pemerintah bersama TNI-Polri masih berusaha membebaskan mereka.
Hal itu diungkapkan Ahok, sapaan Basuki, saat memberikan sambutan peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Monas, Jakarta Pusat.
"Bagaimana kami dengan Polda dan TNI melepaskan orang miskin dari cengkraman penjahat yang memaksa mereka tinggal di rumah yang tidak layak," kata Ahok di Lapangan IRTI, Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/5/2016).
Menurut Ahok, peringatan Hari Kebangkitan Nasional menjadi momentum untuk mengingatkan generasi muda untuk melanjutkan perjuangan para pendiri Republik. Bagi dia, melanjutkan perjuangan tak selalu mulus. Di sini lah perlu ada rasa bangkit.
Permukiman kumuh Ibu Kota. Foto: MI/Panca
Mantan Bupati Belitung Timur mengungkapkan, perlu perjuangan untuk membangun bangsa ini. Sektor yang masih perlu diperjuangkan adalah mewujudkan keadilan sosial, pemberantasan korupsi, pelayanan dalam konteks Indonesia, terutama Jakarta.
"Memperjuangkan keadilan sosial ini, kita bisa jatuh. Jatuh 7 kali bangkit 7 kali. Kita boleh jatuh bangun. Tapi kalau digambarkan grafik, kita harus naik," kata Ahok.
Ahok berharap tren bangsa Indonesia selalu ke atas. Meski hidup bangsa jatuh bangun, menurut Ahok, bangsa Indonesia harus punya prinsip hidup yang kuat agar grafiknya terus ke atas. “Ini prinsip," ujarnya.
Hal serupa diungkapkan Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto. Menutnya, perjuangan sesungguhnya ketika generasi muda aktif melakukan kegiatan positif. Pekerjaan rumah bangsa ini, kata dia, sudah tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
"Kita tentunya akan mengisi dengan kegiatan yang kreatif dan inovatif membangun bangsa ini untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera adil dan makmur," ujarnya.
Upacara Hari Kebangkitan Nasional di Monas dihadiri Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat, Ketua Tim Penggerak PKK Veronica Tan, istri Wagub Happy Farida, Sekda DKI Saefullah, para asisten Sekda, serta pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya. Hadir pula Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Laksamana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)