Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta introspeksi. Kinerja Anies dinilai berantakan, contohnya soal penyusunan APBD DKI.
"Dia ini seperti terjebak di hutan. Masuk hutan tapi enggak punya bayangan apa-apa, enggak mau bertanya juga," kata Ketua Fraksi PDI Perjuanga DPRD DKI Gembong Warsono kepada Medcom.id, Senin, 11 November 2019.
Gembong menilai Anies tidak benar-benar mengevaluasi setiap kinerjanya. Padahal, kebijakan-kebijakan Anies banyak menuai polemik.
Parahnya, kata Gembong. Anies justru kerap menyalahkan bawahannya. Termasuk, sistem yang ditinggalkan gubernur sebelumnya.
"Dia lempar batu sembunyi tangan, karena memang ada dua hal yang dilakukan. Pertama menyalahkan anak buah, kedua menyalahkan sistem," ujar Gembong.
Dia juga mengkritisi kepemimpinan Anies yang tak proporsional dalam pengelolaan sistem. Gembong menegaskan sistem tak bisa disalahkan, apalagi dengan tudingan macam-macam atas e-Budgeting.
"Sekarang dimotori orang Anies, dulu ketika dikomandoi orang lama enggak apa-apa. Di sini unsur utama manusia sebagai pengendali," kata Gembong.
Gembong justru menilai kualitas SDM saat itu tak sebanding dengan kepemimpinan terdahulu. Gembong juga mengkritisi kontroversi yang muncul karena sikap Anies.
Dia menduga ada motif tertentu yang ingin dicapai Anies dari kebijakannya. "Membuat trotoar dengan menebang pohon, saya sendiri enggak tahu arahnya apa. Buntu kepala saya (memahami Anies)," ucap Gembong.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta introspeksi. Kinerja Anies dinilai berantakan, contohnya soal
penyusunan APBD DKI.
"Dia ini seperti terjebak di hutan. Masuk hutan tapi enggak punya bayangan apa-apa, enggak mau bertanya juga," kata Ketua Fraksi PDI Perjuanga DPRD DKI Gembong Warsono kepada
Medcom.id, Senin, 11 November 2019.
Gembong menilai Anies tidak benar-benar mengevaluasi setiap kinerjanya. Padahal, kebijakan-kebijakan Anies banyak menuai polemik.
Parahnya, kata Gembong. Anies justru kerap menyalahkan bawahannya. Termasuk, sistem yang ditinggalkan gubernur sebelumnya.
"Dia lempar batu sembunyi tangan, karena memang ada dua hal yang dilakukan. Pertama menyalahkan anak buah, kedua menyalahkan sistem," ujar Gembong.
Dia juga mengkritisi kepemimpinan Anies yang tak proporsional dalam pengelolaan sistem. Gembong menegaskan sistem tak bisa disalahkan, apalagi dengan tudingan macam-macam atas e-Budgeting.
"Sekarang dimotori orang Anies, dulu ketika dikomandoi orang lama enggak apa-apa. Di sini unsur utama manusia sebagai pengendali," kata Gembong.
Gembong justru menilai kualitas SDM saat itu tak sebanding dengan kepemimpinan terdahulu. Gembong juga mengkritisi kontroversi yang muncul karena sikap Anies.
Dia menduga ada motif tertentu yang ingin dicapai Anies dari kebijakannya. "Membuat trotoar dengan menebang pohon, saya sendiri enggak tahu arahnya apa. Buntu kepala saya (memahami Anies)," ucap Gembong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)