Jakarta: Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi mengatakan tak ada perbedaan pandangan dengan Partai Gerindra terkait pemilihan wakil gubernur. Politikus PKS itu menyebut proses pemilihan itu sebagai dinamika politik.
"Namanya politik itu kan dinamis. Kalau ada dinamika, ada pandangan lain dalam politik itu biasa saja. Jadi kita tidak melihat ini terbelah atau terpecah," kata Suhaimi saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin, 18 November 2019.
Gerindra dan PKS awalnya mengajukan dua nama cawagub, mantan Wali Kota Bekas Ahmad Syaikhu dan Sekretaris Umum DPW PKS DKI Agung Yulianto. Belakangan, Partai Gerindra menambahkan empat nama baru calon pendamping Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu.
Mereka adalah Dewan Penasihat Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Ferry J Juliantono, Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria, dan Sekda DKI Jakarta Saefullah. Panitia pemilihan wagub DKI Jakarta akan memilih dua dari enam kandidat itu.
"Kalau soal Gerindra mengajukan nama, itu komunikasinya dengan DPP PKS. Kalau kami di PKS Jakarta posisinya menerima apa pun keputusan yang diputuskan DPP PKS. Tapi, sampai saat ini dua nama yang diajukan itu belum berubah di DPP PKS," jelas Suhaimi.
DPRD DKI Jakarta bakal membentuk panitia pemilihan yang baru untuk memilih pendamping Anies. Pembentukan panlih dilakukan usai pembahasan rancangan APBD DKI Jakarta 2020.
"Kalau dari persepsi saya, kita selesaikan dulu anggaran itu semoga tidak terlambat pada 30 November, sesuai aturan Kemendagri sudah ketok palu. Setelah itu dievaluasi oleh Kemendagri selama 15 hari, dan sampai jelang tahun baru. Kemudian selanjutnya APBD sudah bisa dijalankan," jelas Suhaimi.
Jakarta: Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi mengatakan tak ada perbedaan pandangan dengan Partai Gerindra terkait pemilihan wakil gubernur. Politikus PKS itu menyebut proses pemilihan itu sebagai dinamika politik.
"Namanya politik itu kan dinamis. Kalau ada dinamika, ada pandangan lain dalam politik itu biasa saja. Jadi kita tidak melihat ini terbelah atau terpecah," kata Suhaimi saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin, 18 November 2019.
Gerindra dan PKS awalnya mengajukan dua nama cawagub, mantan Wali Kota Bekas Ahmad Syaikhu dan Sekretaris Umum DPW PKS DKI Agung Yulianto. Belakangan, Partai Gerindra menambahkan empat nama baru calon pendamping Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu.
Mereka adalah Dewan Penasihat Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Ferry J Juliantono, Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria, dan Sekda DKI Jakarta Saefullah. Panitia pemilihan wagub DKI Jakarta akan memilih dua dari enam kandidat itu.
"Kalau soal Gerindra mengajukan nama, itu komunikasinya dengan DPP PKS. Kalau kami di PKS Jakarta posisinya menerima apa pun keputusan yang diputuskan DPP PKS. Tapi, sampai saat ini dua nama yang diajukan itu belum berubah di DPP PKS," jelas Suhaimi.
DPRD DKI Jakarta bakal membentuk panitia pemilihan yang baru untuk memilih pendamping Anies. Pembentukan panlih dilakukan usai pembahasan rancangan APBD DKI Jakarta 2020.
"Kalau dari persepsi saya, kita selesaikan dulu anggaran itu semoga tidak terlambat pada 30 November, sesuai aturan Kemendagri sudah ketok palu. Setelah itu dievaluasi oleh Kemendagri selama 15 hari, dan sampai jelang tahun baru. Kemudian selanjutnya APBD sudah bisa dijalankan," jelas Suhaimi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)