Ilustrasi Medcom.id

Tak Terima Ditagih Utang, Oknum Anggota DPRD Takalar Aniaya Kekasihnya di Apartemen

Putri Purnama Sari • 06 September 2023 14:41

Jakarta: Oknum anggota DPRD Takalar, Sulawesi Selatan berinisial WEP diduga menganiaya kekasihnya sendiri, AG, di sebuah apartemen di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Tak terima dianiaya, korban kemudian melaporkan kasus ini ke Polsek Tebet. Laporan dugaan penganiayaan itu tercatat dengan nomor: LP/B/629/IX/2023/SPT/POLSEK TEBET/POLRES METRO JAKARTA SELATAN/POLDA METRO JAYA. Setelah menerima laporan tersebut, polisi kemudian memeriksa sejumlah saksi dan melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian termasuk dengan mengecek rekaman CCTV di sekitar lokasi. Berdasarkan narasi yang beredar. Peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Jumat, 1 September 2023 lalu. Saat itu, pelaku tengah melakukan kunjungan ke Jakarta. Pelaku yang merupakan anggota DPRD itu pun berkunjung ke apartemen milik korban di Tebet. Sesampainya disana, adu mulut antara korban dan pelaku pun kerap terjadi. Diketahui cekcok tersebut terjadi lantaran pelaku tak terima ditagih utang oleh korban. Alhasil, penganiayaan itu pun terjadi. Kapolsek Tebet Kompol Jamalinus LP Nababan juga membenarkan adanya peristiwa penganiayaan tersebut. Diketahui, AG saat itu menagih uang yang pernah dipinjamkan ke terduga pelaku. Total utang WEP mencapai puluhan juta rupiah. "Garis besarnya pengakuan dia, di awal itu masalah uang. Ini cerita dia katanya ada permintaan duit, belum disanggupi oleh pelaku," kata Jamalinus, Selasa, 5 September 2023. Baca juga: Keluarga Korban Pengeroyokan Minta Polisi Tangkap Pelaku Lain Bukannya mengembalikan uang, WEP justru marah-marah hingga berujung pada penganiayaan. Namun keterangan AG ini belum dituangkan ke dalam berita acara pemeriksaan (BAP). "Iya malah marah-marah melakukan pemukulan segala macam. Itu klarifikasi awal sekadar lisan, belum kita BAP, karena dianya enggak mau,” lanjutnya. Sampai saat ini, pihak kepolisian masih terus mendalami kasus dugaan penganiayaan tersebut. Hanya saja korban masih belum bersedia diperiksa lebih lanjut karena masih syok. "Belum dia bilang syok masih sakit. Sudah dua kali ditanyakan kasih waktu tiga hari dia bilang 'pak saya masih sakit, syok'," pungkasnya.

Bukannya mengembalikan uang, WEP justru marah-marah hingga berujung pada penganiayaan. Namun keterangan AG ini belum dituangkan ke dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

"Iya malah marah-marah melakukan pemukulan segala macam. Itu klarifikasi awal sekadar lisan, belum kita BAP, karena dianya enggak mau,” lanjutnya.

Sampai saat ini, pihak kepolisian masih terus mendalami kasus dugaan penganiayaan tersebut. Hanya saja korban masih belum bersedia diperiksa lebih lanjut karena masih syok.

"Belum dia bilang syok masih sakit. Sudah dua kali ditanyakan kasih waktu tiga hari dia bilang 'pak saya masih sakit, syok'," pungkasnya.