medcom.id, Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku kecolongan masih ada penderita gizi buruk di Ibu Kota. Sebab, kasus itu sudah terjadi sejak enam tahun lalu.
Djarot mengatakan, Rollin Handika, 16, seharusnya tak perlu menunggu enam tahun untuk mendapat perhatian dari pemerintah. “Ini sudah kecolongan. Tidak boleh terulang kembali,” kata Djarot di Kantor Kelurahan Utan Kayu Selatan, Jalan Galur Sari Timur, Jakarta Timur, Senin 27 Februari 2017.
Setelah ramai diberitakan, Pemprov DKI langsung memberikan penanganan pada Rollin. Remaja yang juga menderita paru-paru basah itu kini dirawat di RSUD Budhi Asih.
Djarot menjelaskan, pemerintah akan memberikan bantuan pada Rollin dan keluarganya. Ayah Rollin diketahui hanya seorang buruh gali di TPU Utan Kayu. “Ya semuanya (bantuan) kita kasih,” ujarnya.
Djarot mengungkapkan, gizi Rollin harus dipulihkan. Supaya kasus serupa tak terulang, Djarot mendorong tiap kecamatan melakukan deteksi kesehatan anak-anak sejak usia dini.
“Ini (kasus Rollin) kan sudah kedaluwrsa. Supaya tidak kecolongan lagi, kita akan lakukan deteksi kesehatan anak-anak sejak usia dini. Seperti bayi lima tahun ke bawah itu harus kita deteksi kesehatannya,” jelas dia.
Warga Utan Kayu, Rollin Handika, 16, menderita gizi buruk sejak enam tahun lalu. Rollin lumpuh sejak kelas lima SD. Rollin tak pernah dibawa berobat ke rumah sakit. Alasannya, orangtuanya tak memiliki uang untuk biaya berobat.
medcom.id, Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku kecolongan masih ada penderita gizi buruk di Ibu Kota. Sebab, kasus itu sudah terjadi sejak enam tahun lalu.
Djarot mengatakan, Rollin Handika, 16, seharusnya tak perlu menunggu enam tahun untuk mendapat perhatian dari pemerintah. “Ini sudah kecolongan. Tidak boleh terulang kembali,” kata Djarot di Kantor Kelurahan Utan Kayu Selatan, Jalan Galur Sari Timur, Jakarta Timur, Senin 27 Februari 2017.
Setelah ramai diberitakan, Pemprov DKI langsung memberikan penanganan pada Rollin. Remaja yang juga menderita paru-paru basah itu kini dirawat di RSUD Budhi Asih.
Djarot menjelaskan, pemerintah akan memberikan bantuan pada Rollin dan keluarganya. Ayah Rollin diketahui hanya seorang buruh gali di TPU Utan Kayu. “Ya semuanya (bantuan) kita kasih,” ujarnya.
Djarot mengungkapkan, gizi Rollin harus dipulihkan. Supaya kasus serupa tak terulang, Djarot mendorong tiap kecamatan melakukan deteksi kesehatan anak-anak sejak usia dini.
“Ini (kasus Rollin) kan sudah kedaluwrsa. Supaya tidak kecolongan lagi, kita akan lakukan deteksi kesehatan anak-anak sejak usia dini. Seperti bayi lima tahun ke bawah itu harus kita deteksi kesehatannya,” jelas dia.
Warga Utan Kayu, Rollin Handika, 16, menderita gizi buruk sejak enam tahun lalu. Rollin lumpuh sejak kelas lima SD. Rollin tak pernah dibawa berobat ke rumah sakit. Alasannya, orangtuanya tak memiliki uang untuk biaya berobat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)