Lukman Diah Sari--Bakso daging celeng yang disita dari Sutiman.
Lukman Diah Sari--Bakso daging celeng yang disita dari Sutiman.

bakso celeng

Bakso Daging Celeng, Ah itu Biasa...

Lukman Diah Sari • 06 Mei 2014 18:12
medcom.id, Jakarta: Merebaknya kasus bakso daging celeng baru-baru ini tak membuat penikmat jajanan itu heran. Ini bukan kasus pertama dan mereka bersyukur karena pelakunya cepat tertangkap. "Bakso celeng itu biasa. Banyak kok tukang bakso yang pakai daging babi hutan itu," kata Isa, penggemar bakso, saat ditemui Metrotvnews.com di Tanjung Duren, Jakarta Barat, Selasa (6/5/2014).
 
Isa mengaku, sudah tak kaget dengan kabar tidak sedap ini. Lagi pula, sebagai konsumen, ia juga tak bisa apa-apa. Pasrah saja. Hanya, Isa mengingatkan, bagi penggemar bakso untuk pintar memilih tempat makan. "Meskipun tempatnya bagus, belum tentu juga jajanannya baik," terang Isa.
 
Isa menyarankan, kalau mau aman dan bersih, lebih baik membuat bakso sendiri. Saran Isa dibenarkan Edi. Apalagi, menurut pemuda 25 tahun itu, konsumen jelas tak bisa membedakan apakah bakso yang mereka santap berbahan dasar daging sapi atau celeng.

"Susah juga, kita juga nggak tahu (daging apa yang dipakai)," beber Edi.
 
Tapi, kalau Isa enteng menyikapi kasus ini, tidak demikian dengan Edi. Ia merasa sangat dirugikan. "Ya, buat muslim (daging celeng) itu haram," jelas Edi.
 
Berita bakso daging celeng mencuat ketika Kepolisian Sektor Metro Tambora menciduk Sutiman Wasis Utomo. Pria itu kedapatan sudah tiga tahun menjual bakso celeng. Dia mengaku, mendapat pasokan bakso celeng dari J, di pasar Cengkareng, Jakbar.
 
Sutiman kini sudah dibui. Dia terancam dijerat Pasal 62 UU RI Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ICH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan