Jakarta: Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengeklaim sudah berupaya mengatasi kemacetan di Ibu Kota. Saran dari pihak eksternal ditampung guna menyempurnakan upaya mengatasi permasalahan lalu lintas tersebut.
"Pemberlakuan strategi (selama) ini tidak selamanya dapat menekan angka kemacetan sehingga perlu usulan baru," kata Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo dalam focus group discussion (FGD) di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Juli 2023.
Syafrin mencontohkan aneka ikhtiar yang dilakukan seperti transportation demand management (TDM). Strategi itu berfokus membudayakan penggunaan angkutan umum.
"Dengan layanan terintegrasi dan kemudahan menggunakan angkutan umum," jelas dia.
Strategi kedua adalah memberlakukan disinsentif parkir bagi kendaraan pribadi. Kemudian menerapkan ganjil-genap.
"Perlu evaluasi kebijakan untuk meningkatkan kinerja lalu lintas Jakarta," papar Syafrin.
Syafrin mengaku kemacetan menjadi masalah utama di Jakarta. Apalagi, Jakarta menempati peringkat 29 dari 389 kota termacet di dunia berdasarkan survei TomTom Traffic Index pada 2022. Tingkat kemacetan mencapai 53 persen.
"Angka itu mundur dari 2021 ketika Jakarta berada di urutan 46 dengan tingkat kemacetan 34 persen," ujar dia.
Syafrin berharap FGD kali ini menelurkan kesimpulan dan langkah nyata. Apalagi, forum itu dihadiri pemangku kepentingan mulai dari akademisi, aparat keamanan, hingga pemerintah daerah.
"Tujuannya menghimpun dan mendiskusikan saran dan tanggapan untuk mempertajam implementasi penanganan kemacetan di Jakarta," ucap dia.
Jakarta: Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengeklaim sudah berupaya mengatasi
kemacetan di Ibu Kota. Saran dari pihak eksternal ditampung guna menyempurnakan upaya mengatasi permasalahan lalu lintas tersebut.
"Pemberlakuan strategi (selama) ini tidak selamanya dapat menekan angka kemacetan sehingga perlu usulan baru," kata Kepala
Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo dalam
focus group discussion (FGD) di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Juli 2023.
Syafrin mencontohkan aneka ikhtiar yang dilakukan seperti
transportation demand management (TDM). Strategi itu berfokus membudayakan penggunaan angkutan umum.
"Dengan layanan terintegrasi dan kemudahan menggunakan angkutan umum," jelas dia.
Strategi kedua adalah memberlakukan disinsentif parkir bagi kendaraan pribadi. Kemudian menerapkan ganjil-genap.
"Perlu evaluasi kebijakan untuk meningkatkan kinerja lalu lintas Jakarta," papar Syafrin.
Syafrin mengaku kemacetan menjadi masalah utama di Jakarta. Apalagi, Jakarta menempati peringkat 29 dari 389 kota termacet di dunia berdasarkan survei TomTom Traffic Index pada 2022. Tingkat kemacetan mencapai 53 persen.
"Angka itu mundur dari 2021 ketika Jakarta berada di urutan 46 dengan tingkat kemacetan 34 persen," ujar dia.
Syafrin berharap FGD kali ini menelurkan kesimpulan dan langkah nyata. Apalagi, forum itu dihadiri pemangku kepentingan mulai dari akademisi, aparat keamanan, hingga pemerintah daerah.
"Tujuannya menghimpun dan mendiskusikan saran dan tanggapan untuk mempertajam implementasi penanganan kemacetan di Jakarta," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)