Jakarta: Epidemiolog Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman, mendorong Pemprov DKI Jakarta mempercepat pemberian vaksin penguat atau booster covid-19. Ini guna meredam lonjakan kasus covid-19 yang berpotensi terjadi saat libur Idulfitri.
"Untuk vaksin booster agar tidak terjadi lonjakan kasus serta meminimalisasi gejala berat pada pasien yang terinfeksi covid-19 itu minimal 50 persen ketercapaiannya. Ini akan semakin menguatkan kekebalan tubuh masyarakat," kata Dicky saat dihubungi Media Indonesia, Minggu, 6 Maret 2022.
Menurut dia, gelombang ketiga yang terjadi pada Februari lalu bukan yang terakhir. Varian Omicron juga diyakini bukan varian terakhir yang melanda warga di seluruh dunia.
"Masih akan terjadi gelombang-gelombang berikutnya. Virus juga akan terus bermutasi. Untuk itu, booster penting untuk diberikan," lanjutnya.
Baca: Kebijakan PPKM Dianggap Tidak Lagi Relevan
Ia meyakini kegiatan ibadah Ramadan tidak memerlukan pembatasan yang terlalu ketat apabila Pemprov DKI berhasil meredam lonjakan kasus saat ini, Ditambah, mendisiplinkan masyarakat serta terus mempercepat booster.
"Jadi serangkaian pencegahan sudah dilakukan maksimal sehingga tidak perlu PPKM yang ketat sekali nanti saat Ramadan," ungkap dia.
Jakarta: Epidemiolog Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman, mendorong Pemprov DKI Jakarta mempercepat pemberian vaksin penguat atau
booster covid-19. Ini guna meredam lonjakan kasus
covid-19 yang berpotensi terjadi saat libur Idulfitri.
"Untuk vaksin
booster agar tidak terjadi lonjakan kasus serta meminimalisasi gejala berat pada pasien yang terinfeksi covid-19 itu minimal 50 persen ketercapaiannya. Ini akan semakin menguatkan kekebalan tubuh masyarakat," kata Dicky saat dihubungi
Media Indonesia, Minggu, 6 Maret 2022.
Menurut dia, gelombang ketiga yang terjadi pada Februari lalu bukan yang terakhir.
Varian Omicron juga diyakini bukan varian terakhir yang melanda warga di seluruh dunia.
"Masih akan terjadi gelombang-gelombang berikutnya. Virus juga akan terus bermutasi. Untuk itu, booster penting untuk diberikan," lanjutnya.
Baca:
Kebijakan PPKM Dianggap Tidak Lagi Relevan
Ia meyakini kegiatan ibadah Ramadan tidak memerlukan pembatasan yang terlalu ketat apabila Pemprov DKI berhasil meredam lonjakan kasus saat ini, Ditambah, mendisiplinkan masyarakat serta terus mempercepat booster.
"Jadi serangkaian pencegahan sudah dilakukan maksimal sehingga tidak perlu PPKM yang ketat sekali nanti saat Ramadan," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)