medcom.id, Garut: Tim Biddokes Polda Jawa Barat mengambil sampel rambut dan tulang iga dari makam Hayriantira alias Rian. Kedua sampel diambil buat dijadikan bahan tes DNA.
"Jadi pada siang ini, tepat jam 11.45 WIB kita melakukan pembongkaran makam untuk mengambil sampel lanjutan, untuk menyakinkan kembali," kata dokter Kepala Urusan Kesehatan (Paurkes) Kamtibmas Biddokes Polda Jabar dr Endah di Tempat Pemakaman Umum Cibunir, Garut, Jawa Barat, Jumat (7/8/2015).
Makam Rian dibongkar sekitar pukul 11.45 WIB. Pembongkaran disaksikan keluarga dan kerabat Rian.
Sampel yang diambil tersebut, kata Endah, akan digunakan untuk tes DNA. "Jadi kita ambil spesimen sampai rambut dan sebagian tulang iga," ucapnya.
Sebelumnya, guna memastikan jasad perempuan yang ditemukan tewas mengenaskan pada 31 Oktober 2014, pihak Polres Garut akan melakukan pencocokan DNA antara jasad yang diketahui kini bernama Hairyantira, 37, dengan DNA sang ibu Rukmina, 54.
"Kita cuma ambil sampel darah, dan sektor luar lapisan kulit luar ibunya," kata dr Endah, Kamis malam tadi.
Untuk selanjutnya, sampel DNA dari Rukmina bakal dicocokan dengan sampel DNA dari wanita yang kerap disapa Rian yang sampel DNA-nya telah diambil saat autopsi.
"Kita sempat ambil jaringan kulit luar dan rambut. Itu nanti untuk dicocokan, bila ada keluarga yang merasa kehilangan," jelas Endah.
Polisi sebelumnya sudah melakukan autopsi saat jenazah tersebut ditemukan pada 31 Oktober 2014. Autopsi itu dilakukan di Instalasi Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Polda Jawa Barat, dengan dr Fahmi sebagai spesialis forensik. Saat ditemukan, jasad Rian dalam keadaan tertelungkup, terendam dalam bath up air panas dengan kondisi tubuh yang rusak dan melepuh.
medcom.id, Garut: Tim Biddokes Polda Jawa Barat mengambil sampel rambut dan tulang iga dari makam Hayriantira alias Rian. Kedua sampel diambil buat dijadikan bahan tes DNA.
"Jadi pada siang ini, tepat jam 11.45 WIB kita melakukan pembongkaran makam untuk mengambil sampel lanjutan, untuk menyakinkan kembali," kata dokter Kepala Urusan Kesehatan (Paurkes) Kamtibmas Biddokes Polda Jabar dr Endah di Tempat Pemakaman Umum Cibunir, Garut, Jawa Barat, Jumat (7/8/2015).
Makam Rian dibongkar sekitar pukul 11.45 WIB. Pembongkaran disaksikan keluarga dan kerabat Rian.
Sampel yang diambil tersebut, kata Endah, akan digunakan untuk tes DNA. "Jadi kita ambil spesimen sampai rambut dan sebagian tulang iga," ucapnya.
Sebelumnya, guna memastikan jasad perempuan yang ditemukan tewas mengenaskan pada 31 Oktober 2014, pihak Polres Garut akan melakukan pencocokan DNA antara jasad yang diketahui kini bernama Hairyantira, 37, dengan DNA sang ibu Rukmina, 54.
"Kita cuma ambil sampel darah, dan sektor luar lapisan kulit luar ibunya," kata dr Endah, Kamis malam tadi.
Untuk selanjutnya, sampel DNA dari Rukmina bakal dicocokan dengan sampel DNA dari wanita yang kerap disapa Rian yang sampel DNA-nya telah diambil saat autopsi.
"Kita sempat ambil jaringan kulit luar dan rambut. Itu nanti untuk dicocokan, bila ada keluarga yang merasa kehilangan," jelas Endah.
Polisi sebelumnya sudah melakukan autopsi saat jenazah tersebut ditemukan pada 31 Oktober 2014. Autopsi itu dilakukan di Instalasi Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Polda Jawa Barat, dengan dr Fahmi sebagai spesialis forensik. Saat ditemukan, jasad Rian dalam keadaan tertelungkup, terendam dalam bath up air panas dengan kondisi tubuh yang rusak dan melepuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TII)