Jakarta: Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ingin mewujudkan mudik dengan kereta pada lebaran 2018 ramah terhadap anak. Pasalnya, mudik menggunakan kereta sudah menjadi tradisi dan pilihan sebagian masyarakat Indonesia.
Ketua KPAI Susanto mengaku, tujuan stasiun ramah anak yaitu untuk meminimalisir korban kecelakaan, hilang, penuculikan, mengonsumsi jajanan dan makanan yang tidak aman dan pencopetan.
Untuk itu, Susanto mengimbau PT Kereta Api Indonesia (KAI) agar memastikan dan menjamin keselamatan dan layanan yang handal terhadap penumpangnya.
"Dengan demikian, pemudik termasuk anak dapat melangsungkan mudik lebaran dengan aman, nyaman dan segala bentuk potensi membahayakan anak bisa dicegah sedini mungkin," kata Susanto di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Juni 2018.
Selain imbuan kepada KAI, Susanto juga mengharapkan para pemudik yang menggunakan moda transportasi kereta api agar selalu menjaga, mengawasi dan memastikan keselamatan anak dari segala potensi bahaya yang dapat mengancam setiap saat.
"Mengimbau agar orangtua memberikan perhatian khusus terhadap keselamatan, kenyamanan dan kesehatan anak saat perjalanan mudik berlangsung. Siapkan obat-obatan atau vitamin yang diperlukan. Obat-obatan seperti; minyak angin, flu, gatal-gatal adalah beberapa obat yang dibutuhkan sepanjang perjalanan," ujar Susanto.
Baca: Mudik Gunakan Motor Membahayakan Keselamatan Anak
Tak hanya itu, Susanto juga ingin para pemudik tertib dalam stasiun maupun dalam kereta. Ia meyakini, suasana mudik lebaran membuat stasiun semakin padat.
"Jika suasana padat, dipastikan anak tidak ikut berdesak-desakan. Jika kondisi memaksa berdesak-desakan, PT KAI agar memastikan keamanan anak agar tidak rentan menjadi korban dari segala bentuk potensi kejahatan," ungkapnya.
Sementara untuk anak tetap nyaman, Susanto mengajak para orang tua untuk membawakan mainan. "Siapkan mainan seperlunya seperti; bacaan cerita, bacaan edukatif lainnya, agar tidak jenuh selama mudik lebaran," pungkasnya.
Jakarta: Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ingin mewujudkan mudik dengan kereta pada lebaran 2018 ramah terhadap anak. Pasalnya, mudik menggunakan kereta sudah menjadi tradisi dan pilihan sebagian masyarakat Indonesia.
Ketua KPAI Susanto mengaku, tujuan stasiun ramah anak yaitu untuk meminimalisir korban kecelakaan, hilang, penuculikan, mengonsumsi jajanan dan makanan yang tidak aman dan pencopetan.
Untuk itu, Susanto mengimbau PT Kereta Api Indonesia (KAI) agar memastikan dan menjamin keselamatan dan layanan yang handal terhadap penumpangnya.
"Dengan demikian, pemudik termasuk anak dapat melangsungkan mudik lebaran dengan aman, nyaman dan segala bentuk potensi membahayakan anak bisa dicegah sedini mungkin," kata Susanto di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Juni 2018.
Selain imbuan kepada KAI, Susanto juga mengharapkan para pemudik yang menggunakan moda transportasi kereta api agar selalu menjaga, mengawasi dan memastikan keselamatan anak dari segala potensi bahaya yang dapat mengancam setiap saat.
"Mengimbau agar orangtua memberikan perhatian khusus terhadap keselamatan, kenyamanan dan kesehatan anak saat perjalanan mudik berlangsung. Siapkan obat-obatan atau vitamin yang diperlukan. Obat-obatan seperti; minyak angin, flu, gatal-gatal adalah beberapa obat yang dibutuhkan sepanjang perjalanan," ujar Susanto.
Baca: Mudik Gunakan Motor Membahayakan Keselamatan Anak
Tak hanya itu, Susanto juga ingin para pemudik tertib dalam stasiun maupun dalam kereta. Ia meyakini, suasana mudik lebaran membuat stasiun semakin padat.
"Jika suasana padat, dipastikan anak tidak ikut berdesak-desakan. Jika kondisi memaksa berdesak-desakan, PT KAI agar memastikan keamanan anak agar tidak rentan menjadi korban dari segala bentuk potensi kejahatan," ungkapnya.
Sementara untuk anak tetap nyaman, Susanto mengajak para orang tua untuk membawakan mainan. "Siapkan mainan seperlunya seperti; bacaan cerita, bacaan edukatif lainnya, agar tidak jenuh selama mudik lebaran," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)