Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Perumda Dharma Jaya mewaspadai masih adanya anak-anak rawan stunting di Ibu Kota. Berdasarkan data per Okrober 2023, dari 22.000 baru 9000 teratasi.
Direktur Utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman mengatakan, perlu dilakukan percepatan pengentasan stunting.Caranya, memberikan bantuan gizi kepada anak-anak rawan stunting. Pemberian bantuan gizi dilakukan sejak Senin 19 Februari hingga tiga bulan ke depan. "Pemberian gizi dilaksanakan dua minggu sekali," kata Raditya.
Tahap awal lokasinya di kelurahan disekitar kantor Perumda Dharma Jaya. 54 anak-anak diberikan susu, abon sapi, hingga sirup vitamin. "Kita dukung selama tiga bulan, sesuai arahan Dinkes DKI agar kelihatan progresnya, seperti berat badan," kata Raditya.
Asisten Sekda DKI bidang Kesejahteraan Rakyat Widyastuti mengatakan, mengentaskan kemiskinan tidak bisa diselesaikan oleh Pemprov DKI saja, tetapi juga peran masyarakat, baik swasta maupun BUMD DKI. Salah satu yang diinisiasi Pemprov DKI pun adalah program BUMD Peduli Stunting.
"Saya memberikan apresiasi kepada jajaran direksi BUMD DKI, termasuk Perumda Dharma Jaya, yang telah benar-benar memberikan kontribusi aktif untuk bersamasama dengan Pemprov DKI mengatasi masalah gizi pada balita," kata Widyastuti.
Widyastuti berharap kerja sama dan sinergi antara Pemprov DKI melalui organisasi perangkat daerah (OPD) yang terkait langsung dengan penanganan stunting, dengan pihak swasta dan BUMD bisa terus berjalan.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, Pemprov DKI berupaya mengurangi angka stunting. "Data stunting total se-Jakarta ada 22.000, dan kurang lebih 9.000 sudah selesai," kata Heru di Jakarta,
Pihaknya menyiapkan sejumlah strategi, salah satunya menjemput masyarakat yang terkena stunting maupun berpotensi terkena kondisi tersebut.
Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Perumda Dharma Jaya mewaspadai masih adanya anak-anak rawan stunting di Ibu Kota. Berdasarkan data per Okrober 2023, dari 22.000 baru 9000 teratasi.
Direktur Utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman mengatakan, perlu dilakukan percepatan pengentasan stunting.Caranya, memberikan bantuan gizi kepada anak-anak rawan stunting. Pemberian bantuan gizi dilakukan sejak Senin 19 Februari hingga tiga bulan ke depan. "Pemberian gizi dilaksanakan dua minggu sekali," kata Raditya.
Tahap awal lokasinya di kelurahan disekitar kantor Perumda Dharma Jaya. 54 anak-anak diberikan susu, abon sapi, hingga sirup vitamin. "Kita dukung selama tiga bulan, sesuai arahan Dinkes DKI agar kelihatan progresnya, seperti berat badan," kata Raditya.
Asisten Sekda DKI bidang Kesejahteraan Rakyat Widyastuti mengatakan, mengentaskan kemiskinan tidak bisa diselesaikan oleh Pemprov DKI saja, tetapi juga peran masyarakat, baik swasta maupun BUMD DKI. Salah satu yang diinisiasi Pemprov DKI pun adalah program BUMD Peduli Stunting.
"Saya memberikan apresiasi kepada jajaran direksi BUMD DKI, termasuk Perumda Dharma Jaya, yang telah benar-benar memberikan kontribusi aktif untuk bersamasama dengan Pemprov DKI mengatasi masalah gizi pada balita," kata Widyastuti.
Widyastuti berharap kerja sama dan sinergi antara Pemprov DKI melalui organisasi perangkat daerah (OPD) yang terkait langsung dengan penanganan stunting, dengan pihak swasta dan BUMD bisa terus berjalan.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, Pemprov DKI berupaya mengurangi angka stunting. "Data stunting total se-Jakarta ada 22.000, dan kurang lebih 9.000 sudah selesai," kata Heru di Jakarta,
Pihaknya menyiapkan sejumlah strategi, salah satunya menjemput masyarakat yang terkena stunting maupun berpotensi terkena kondisi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)