Mantan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi. MTVN/Husen Miftahudin.
Mantan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi. MTVN/Husen Miftahudin.

Ahok di Mata Rustam Effendi

Nur Azizah • 28 April 2016 08:50
medcom.id, Jakarta: Rustam Effendi baru 15 bulan menjabat sebagai wali kota Jakarta Utara. Ia diangkat pada 2 Januari 2015 oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama.
 
Selama dipimpin Ahok, Rustam terkesima dengan semangat kerja mantan Bupati Belitung Timur itu. Di mata Rustam, Ahok bekerja sepenuh hati untuk membangun Ibu Kota.
 
“Dia rela mati untuk Jakarta. Ke kantor pagi pulang sudah malam. Salut saya,” Rustam kepada Metrotvnews.com di kediamannya, Jalan Bonsai, Meruya Utara, Jakarta Barat, Rabu (27/4/2016).

Namun, di balik itu, Rustam mengaku sudah tak nyaman lagi dipimpin dengan suami Veronica Tan. Rustam menilai, Ahok tak suka dengan kinerjanya selama menjadi wali kota Jakarta Utara. Terlebih, Rustam dituding bersekongkol dengan Pakar Hukum Yusril Ihza Mahendra karena mengulur-ulur relokasi warga di daerah Lodan yang menyebabkan banjir di Pademangan.
 
“Soal kerja dia  memang bagus. Nah, persoalan pribadi saya ke dia yang saya enggak mau. Saya enggak nyaman,” ungkap mantan Camat Tamansari.
 
Ia mengungkapkan cara komunikasi Ahok ke Rustam membuatnya tidak betah. Untuk menghindari amarah berikutnnya, pria berusia 55 tahun itu memilih mundur dari jabatannya.
 
“Saya kena marah tanpa ada buktinya. Kalau saya teruskan, pasti kejadian ini akan terulang lagi dan saya tidak mau. Saya lebih baik mundur,” pungkas Rustam.
 
Senin 25 April 2016 akhirnya Rustam berkirim surat kepada Ahok terkait pengunduran dirinya. Sebelum meninggalkan Ahok, ia sempat mengucapkan permohonan maaf atas kinerjanya yang tidak maksimal.
 
“Sebelum pergi, saya bilang terimakasih sudah menjadikan saya wali kota.  Mohon maaf jika selama ini kinerja saya kurang baik, kalau ada kesalahan saya mohon maaf. Sudah begitu saja,” terang dia.
 
Rustam tak sendiri. Sebelumnya sudah ada pejabat yang mengundurkan diri karena berbagai alasan di zaman Ahok, yakni, mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Haris Pindratno dan mantan Kadis Tata Air Tri Joko Sri Margianto.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan