Ilustrasi makam fiktif di DKI. MTVN/Arga Sumantri.
Ilustrasi makam fiktif di DKI. MTVN/Arga Sumantri.

Ahok Sarankan Pemilihan Lokasi Makam di DKI Diundi

LB Ciputri Hutabarat • 02 Agustus 2016 18:58
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyarankan pemilihan lokasi makam di Ibu Kota dilaksanakan secara diundi. Pria yang karib disapa Ahok ini mengusulkan pengundian menyusul makam fiktif yang baru-baru ini ditemukan.
 
"Saya pikir lebih baik diundi biar adil," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2016).
 
Selama ini makam fiktif dijual sekitar Rp2 juta per makam. Bagi mereka yang memiliki uang dapat dengan bebas memilih makam yang strategis. Hal ini, kata Ahok, akan merugikan warga yang tidak mampu dalam memilih lokasi makam.

"Yang punya duit bisa di posisi yang enak. Yang enggak punya duit dibuang kemana. Kamu juga enggak mau kan orangtua kamu meninggal ditaruh di nomor sembarangan," terang dia.
 
Pascapenemuan makam fiktif beberapa waktu lalu Ahok langsung mengganti Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, Ratna Diah menjadi Djafar Muchlisin. Djafar sendiri sempat mengaku sudah memotong dan merombak hampir 70 persen bawahannya.
 
"Ada beberapa dipecat diberhentikan. Kan sudah digeser lama, ada yang kita pensiunkan dan ada beberapa yang sudah meninggal. Kepala dinas yang baru juga ada rekomendasi mau pecat orang," tandas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan