Pengamat politik Ujang Komaruddin. Foto: Medcom.id/Cindy
Pengamat politik Ujang Komaruddin. Foto: Medcom.id/Cindy

Pengamat: Pemerintahan DKI Kurang Sehat

Candra Yuri Nuralam • 23 Juli 2019 10:10
Jakarta: Roda pemerintahan DKI Jakarta dinilai berjalan kurang sehat tanpa adanya wakil gubernur (wagub). Apalagi, masalah Ibu Kota tak bisa diselesaikan satu kepala daerah.
 
"Kurang sehat. Bekerja untuk Jakarta itu kan berat. Gubernur juga sangat berat untuk memajukan Jakarta," kata pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, kepada Medcom.id, Selasa, 23 Juli 2019.
 
Menurut dia, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sangat membutuhkan pendamping. Anies akan sangat kesulitan bila dibiarkan sendiri.

"Oleh karena itu, (Anies) butuh wakil gubernur yang gesit, bisa membantu tugas dan beban berat Gubernur," ujar Ujang.
 
Ujang meminta permasalahan wagub ini bisa segera diselesaikan. Pengelolaan pemerintahan di Jakarta akan memburuk jika masalah wagub dibiarkan berlarut-larut.
 
"Dampaknya, Gubernur tak akan bekerja maksimal," tegas dia.
 
Baca: Tudingan Politik Uang Diklaim Memperlambat Pemilihan Wagub DKI
 
Kursi wagub kosong semenjak Sandiaga Uno maju sebagai calon wakil presiden mendapingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2019. PKS sudah mengajukan dua nama ke DPRD DKI untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Sandi, yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.
 
Dewan sudah membuat panitia khusus (pansus) wagub DKI. Namun, rapat pimpinan gabungan (rapimgab) pengesahan tata tertib pemilihan wagub DKI sudah tiga kali tertunda.
 
Rapimgab pertama ditunda karena banyak anggota dewan yang tak hadir. Rapimgab kedua dan ketiga dibatalkan dengan persoalan sama.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan