Jakarta: Unit Pengelola Teknis (UPT) Bus Sekolah Dinas Perhubungan DKI Jakarta menarik sebagian besar armada bus sekolah yang sebelumnya sempat disiagakan untuk mengevakuasi pasien-pasien covid-19 menuju RS rujukan.
Setelah kasus covid-19 mereda, bus-bus tersebut sudah tidak diperlukan untuk menjemput pasien. Sehingga, sebagian bus kembali difungsikan sebagai armada antarjemput pelajar yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM).
"Sudah ada sebagian besar armada untuk kegiatan covid-19 sudah kita kembalikan pada kegiatan operasional kegiatan pelajar. Ada 171 bus kita gunakan untuk PTM," kata Kepala UPT Bus Sekolah Ali Murthadho saat dihubungi, Rabu, 3 November 2021.
Jumlah sekolah yang melakukan PTM terus bertambah. Hingga Oktober, jumlah sekolah yang melaksanakan PTM ada 7.165 sekolah. Ali menjelaskan dalam mengoperasikan bus sekolah, pihaknya telah memiliki rute yang disesuaikan dengan lokasi-lokasi atau zonasi sekolah-sekolah tersebut.
"Oh, ada kita kan memang sudah punya rute sebelumnya kan sudah kita jalankan. Jadi ini sudah mulai jalan dari September ya kalau seluruhnya. Kan penambahannya bergerak ya mulai dari 100, 300, 600, 1.500, sampai 3.000-an sekolah kan. Kita harus juga bergerak mengikuti itu," ucap dia.
Baca: Vaksinasi Anak Disebut Menjamin PTM Lebih Aman dan Sehat
Di sisi lain, untuk kapasitas angkutan bus sekolah masih dibatasi 70 persen. Ali mengakui adanya kemungkinan meningkatkan kapasitas menjadi 100 persen dengan protokol kesehatan ketat setelah keputusan Jakarta memasuki PPKM level 1.
Dia mengimbau siswa yang tidak diantar orang tua saat berangkat maupun pulang sekolah agar menggunakan bus sekolah. Bus-bus sekolah telah disemprot disinfektan setiap selesai beroperasi dan menjalankan protokol kesehatan ketat, seperti penegasan penggunaan masker bagi penumpang maupun pramudi untuk mencegah penularan covid-19 secara maksimal.
"Iya yang jelas kan ini untuk menghemat uang saku. Gratis. Itu yang pertama. Kedua, memang kita berikan jaminan kenyamanan untuk para siswa. Dari rumah sampai sekolah sampai ke rumah kembali," tegas dia.
Jakarta: Unit Pengelola Teknis (UPT) Bus Sekolah Dinas Perhubungan
DKI Jakarta menarik sebagian besar armada bus sekolah yang sebelumnya sempat disiagakan untuk mengevakuasi pasien-pasien
covid-19 menuju RS rujukan.
Setelah
kasus covid-19 mereda, bus-bus tersebut sudah tidak diperlukan untuk menjemput pasien. Sehingga, sebagian bus kembali difungsikan sebagai armada antarjemput pelajar yang mengikuti
pembelajaran tatap muka (PTM).
"Sudah ada sebagian besar armada untuk kegiatan covid-19 sudah kita kembalikan pada kegiatan operasional kegiatan pelajar. Ada 171 bus kita gunakan untuk PTM," kata Kepala UPT Bus Sekolah Ali Murthadho saat dihubungi, Rabu, 3 November 2021.
Jumlah sekolah yang melakukan PTM terus bertambah. Hingga Oktober, jumlah sekolah yang melaksanakan PTM ada 7.165 sekolah. Ali menjelaskan dalam mengoperasikan bus sekolah, pihaknya telah memiliki rute yang disesuaikan dengan lokasi-lokasi atau zonasi sekolah-sekolah tersebut.
"Oh, ada kita kan memang sudah punya rute sebelumnya kan sudah kita jalankan. Jadi ini sudah mulai jalan dari September ya kalau seluruhnya. Kan penambahannya bergerak ya mulai dari 100, 300, 600, 1.500, sampai 3.000-an sekolah kan. Kita harus juga bergerak mengikuti itu," ucap dia.
Baca:
Vaksinasi Anak Disebut Menjamin PTM Lebih Aman dan Sehat
Di sisi lain, untuk kapasitas angkutan bus sekolah masih dibatasi 70 persen. Ali mengakui adanya kemungkinan meningkatkan kapasitas menjadi 100 persen dengan protokol kesehatan ketat setelah keputusan Jakarta memasuki PPKM level 1.
Dia mengimbau siswa yang tidak diantar orang tua saat berangkat maupun pulang sekolah agar menggunakan bus sekolah. Bus-bus sekolah telah disemprot disinfektan setiap selesai beroperasi dan menjalankan protokol kesehatan ketat, seperti penegasan penggunaan masker bagi penumpang maupun pramudi untuk mencegah penularan covid-19 secara maksimal.
"Iya yang jelas kan ini untuk menghemat uang saku. Gratis. Itu yang pertama. Kedua, memang kita berikan jaminan kenyamanan untuk para siswa. Dari rumah sampai sekolah sampai ke rumah kembali," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)