medcom.id, Jakarta: Maraknya kekerasan antar siswa sekolah membuat Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah angkat bicara. Anies Baswedan meminta pihak sekolah untuk tegas memberikan sanksi kepada muridnya yang terlibat tindakan kekerasan.
Menurutnya, sekecil apapun tindak kekerasan yang dilakukan siswa harus mendapat tindakan tegas untuk mencegah seringnya jatuh korban luka hingga tewas.
"Satu soal ketegasan. Bahwa kekerasan itu jangan di toleransi. Kekerasan kecil-kecil itu biasanya tidak terlaporkan sampai tidak bisa menghindari peristiwa yang besar dan menghindari peristiwa yang besar. Ini cara kekerasan yang kecil-kecil ditindak tegas," kata Anies saat berada di SMPN 1 Depok, Depok, Jawa Barat, Jumat (14/11/2014).
Baginya, konflik dan perselisihan memang hal yang biasa. Namun, pihak sekolah jangan meremehkan sekecil apapun masalah yang ada pada setiap siswanya. Mantan Rektor Paramadina ini menilai, permasalahan yang terjadi bukan disebabkan oleh kurangnya pelajaran di sekolah. Tetapi, lebih kepada sikap dan perilaku guru yang harus bisa dicontoh dengan baik oleh siswanya.
"Ini bukan masalah pelajaran. Ini soal perilaku. Jadi, itu dicontohkan oleh gurunya dan ketegasan (sekolah) dalam menentukan sikap," tandas dia.
Belakangan ini, aksi kekerasan pelajar kembali terjadi di Jakarta. Salah satunya peristiwa yang menewaskan siswa SMA 109 Andi Audi Pratama. Audi babak belur dihajar sejumlah siswa SMA 60, di salah satu sisi perempatan di seberang Pejaten Village, Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan, pada Jumat 7 November malam lalu. Audi pun ditemukan oleh warga dengan kondisi mengenaskan pasca dikeroyok.
medcom.id, Jakarta: Maraknya kekerasan antar siswa sekolah membuat Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah angkat bicara. Anies Baswedan meminta pihak sekolah untuk tegas memberikan sanksi kepada muridnya yang terlibat tindakan kekerasan.
Menurutnya, sekecil apapun tindak kekerasan yang dilakukan siswa harus mendapat tindakan tegas untuk mencegah seringnya jatuh korban luka hingga tewas.
"Satu soal ketegasan. Bahwa kekerasan itu jangan di toleransi. Kekerasan kecil-kecil itu biasanya tidak terlaporkan sampai tidak bisa menghindari peristiwa yang besar dan menghindari peristiwa yang besar. Ini cara kekerasan yang kecil-kecil ditindak tegas," kata Anies saat berada di SMPN 1 Depok, Depok, Jawa Barat, Jumat (14/11/2014).
Baginya, konflik dan perselisihan memang hal yang biasa. Namun, pihak sekolah jangan meremehkan sekecil apapun masalah yang ada pada setiap siswanya. Mantan Rektor Paramadina ini menilai, permasalahan yang terjadi bukan disebabkan oleh kurangnya pelajaran di sekolah. Tetapi, lebih kepada sikap dan perilaku guru yang harus bisa dicontoh dengan baik oleh siswanya.
"Ini bukan masalah pelajaran. Ini soal perilaku. Jadi, itu dicontohkan oleh gurunya dan ketegasan (sekolah) dalam menentukan sikap," tandas dia.
Belakangan ini, aksi kekerasan pelajar kembali terjadi di Jakarta. Salah satunya peristiwa yang menewaskan siswa SMA 109 Andi Audi Pratama. Audi babak belur dihajar sejumlah siswa SMA 60, di salah satu sisi perempatan di seberang Pejaten Village, Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan, pada Jumat 7 November malam lalu. Audi pun ditemukan oleh warga dengan kondisi mengenaskan pasca dikeroyok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)