medcom.id, Jakarta: Pengamanan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, sedikit berbeda usai diserang para pedagang kaki lima. Anggota Satpol PP, Polri, dan TNI terlihat menjaga ikon Jakarta tersebut.
Pantauan Metrotvnews.com, pengamanan cukup ketat di area jajanan dan souvenir Lenggang Jakarta. Anggota Satpol PP, Polri, dan TNI, tersebar di beberapa titik.
"Ini untuk mengantisipasi saja," kata Mali S, seorang anggota TNI kepada Metrotvnews.com di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (25/6/2015).
Pengamanan ketat juga tampak di taman Monas seberang Istana Negara. Puluhan polisi berjaga-jaga tak jauh dari gerbang Monas. Namun, pengamanan ketat tidak merata di seluruh kawasan Monas.
Dua pos polisi berdiri di sekitar Monas, yakni Pos Polisi Gambir, di seberang Istana dan Pos Polisi Monas di seberang kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Kawasan Monas. Foto: MTVN/Arga Sumantri
Di taman yang dihuni banyak Rusa hanya terlihat tiga orang pria berseragam keamanan. Pengamanan minim juga terlihat di taman Monas seberang Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan serta di dekat Stasiun Gambir. Seluruh kawasan taman Monas dikelilingi pagar setinggi sekitar dua meter.
Monas memiliki empat pintu masuk. Pintu gerbang biasanya hanya dibuka untuk pejalan kaki. Pengunjung yang membawa kendaraan roda dua atau roda empat harus parkir di lapangan IRTI.
Taman Rusa di Monas. Foto: MTVN/Arga Sumantri
Pengamanan Monas kembali jadi sorotan setelah diserang para pedagang kaki lima. Mereka merusak sarana di area Lenggang Jakarta. Tindak pidana di kawasan Monas sudah berulang kali.
Senin 30 September 2013, gadis 16 tahun berinisial MA diperkosa dua pria yang mengaku petugas intelijen di Monas. Pada 13 Oktober 2013, polisi menembak satu dari empat bandit yang memeras pengunjung Monas. Korban Marina dan Riyono melaporkan kasus ini ke polisi.
Yuli Subarto, 18, penjahat yang biasa beraksi di Monas dilumpuhkan dengan timah panas, Rabu 15 Januari 2014. Dia ditembak karena berusaha menyerang polisi saat akan ditangkap.
medcom.id, Jakarta: Pengamanan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, sedikit berbeda usai diserang para pedagang kaki lima. Anggota Satpol PP, Polri, dan TNI terlihat menjaga ikon Jakarta tersebut.
Pantauan Metrotvnews.com, pengamanan cukup ketat di area jajanan dan souvenir Lenggang Jakarta. Anggota Satpol PP, Polri, dan TNI, tersebar di beberapa titik.
"Ini untuk mengantisipasi saja," kata Mali S, seorang anggota TNI kepada
Metrotvnews.com di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (25/6/2015).
Pengamanan ketat juga tampak di taman Monas seberang Istana Negara. Puluhan polisi berjaga-jaga tak jauh dari gerbang Monas. Namun, pengamanan ketat tidak merata di seluruh kawasan Monas.
Dua pos polisi berdiri di sekitar Monas, yakni Pos Polisi Gambir, di seberang Istana dan Pos Polisi Monas di seberang kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Kawasan Monas. Foto: MTVN/Arga Sumantri
Di taman yang dihuni banyak Rusa hanya terlihat tiga orang pria berseragam keamanan. Pengamanan minim juga terlihat di taman Monas seberang Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan serta di dekat Stasiun Gambir. Seluruh kawasan taman Monas dikelilingi pagar setinggi sekitar dua meter.
Monas memiliki empat pintu masuk. Pintu gerbang biasanya hanya dibuka untuk pejalan kaki. Pengunjung yang membawa kendaraan roda dua atau roda empat harus parkir di lapangan IRTI.
Taman Rusa di Monas. Foto: MTVN/Arga Sumantri
Pengamanan Monas kembali jadi sorotan setelah diserang para pedagang kaki lima. Mereka merusak sarana di area Lenggang Jakarta. Tindak pidana di kawasan Monas sudah berulang kali.
Senin 30 September 2013, gadis 16 tahun berinisial MA diperkosa dua pria yang mengaku petugas intelijen di Monas. Pada 13 Oktober 2013, polisi menembak satu dari empat bandit yang memeras pengunjung Monas. Korban Marina dan Riyono melaporkan kasus ini ke polisi.
Yuli Subarto, 18, penjahat yang biasa beraksi di Monas dilumpuhkan dengan timah panas, Rabu 15 Januari 2014. Dia ditembak karena berusaha menyerang polisi saat akan ditangkap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)