medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membantah pernyataan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Harry Azhar Azis ihwal pembayaran lahan Rumah Sakit Sumber Waras. Menurut Ahok, tak mungkin pembayaran senilai Rp755 miliar dilakukan secara kontan.
Bekas Bupati Belitung Timur ini menuturkan, tidak ada bank selain Bank Indonesia yang diperbolehkan mengeluarkan uang tunai sebanyak itu.
"Aku kasih clue gini aja deh, enggak ada bank manapun di Indonesia yang bisa sediain Rp700 miliar kontan, paham enggak nih? Kalau Rp700 miliar dihitung pakai hitung mesin ini ya, itu butuh 13-14 hari hitungnya non-stop, kalau mau minta uang banyak tuh mintanya ke BI," jelas Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (18/4/2016).
Selain itu, memboyong uang sebanyak Rp700 miliar tak semudah yang dibayangkan. "Kamu kebayang enggak sih Rp 700miliar itu berapa ton?," sebut Ahok.
Ahok mengaku sudah lelah mengomentari persoalan RS Sumber Waras. Dia enggan menanggapi apapun yang dikatakan orang terkait Sumber Waras.
"Makanya soal kaya gituan, enggak usah saya ngomong, kalian baca saja di berita, nanti saya dibilang polemik bikin malu orang terus. Ya kan?," ujar Ahok.
Ahok juga meminta media tidak lagi mengangkat permasalahan RS Sumber Waras. Penjelasan soal pembelian lahan untuk rumah sakit kanker itu sudah sering diungkapkan.
"Kita fokus urusan kerja saja karena saya jawab Sumber Waras, soal BPK, kalau kamu search di Google nih, kamu 24 jam enggak selesai baca. Kamu di Google search BPK atau Sumber Waras semua sudah jelas, jadi enggak usah ngomong itu lagi ya," tandas Ahok.
Sebelumnya, Kepala BPK Harry Azhar Azis menyebut ada yang aneh dengan cara pembelian lahan RS Sumber Waras. Pembelian menggunakan cek pecahan kecil. Padahal, pembayaran yang dilakukan Pemerintah lazimnya melalui transfer.
"Ceknya ada uang uang kecil Rp20 juta sampai Rp50 juta," kata Hary dalam diskusi 'Pro Kontra Audit Sumber Waras' di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 16 April.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membantah pernyataan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Harry Azhar Azis ihwal pembayaran lahan Rumah Sakit Sumber Waras. Menurut Ahok, tak mungkin pembayaran senilai Rp755 miliar dilakukan secara kontan.
Bekas Bupati Belitung Timur ini menuturkan, tidak ada bank selain Bank Indonesia yang diperbolehkan mengeluarkan uang tunai sebanyak itu.
"Aku kasih
clue gini aja deh, enggak ada bank manapun di Indonesia yang bisa sediain Rp700 miliar kontan, paham enggak nih? Kalau Rp700 miliar dihitung pakai hitung mesin ini ya, itu butuh 13-14 hari hitungnya non-stop, kalau mau minta uang banyak tuh mintanya ke BI," jelas Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (18/4/2016).
Selain itu, memboyong uang sebanyak Rp700 miliar tak semudah yang dibayangkan. "Kamu kebayang enggak sih Rp 700miliar itu berapa ton?," sebut Ahok.
Ahok mengaku sudah lelah mengomentari persoalan RS Sumber Waras. Dia enggan menanggapi apapun yang dikatakan orang terkait Sumber Waras.
"Makanya soal kaya gituan, enggak usah saya ngomong, kalian baca saja di berita, nanti saya dibilang polemik bikin malu orang terus. Ya kan?," ujar Ahok.
Ahok juga meminta media tidak lagi mengangkat permasalahan RS Sumber Waras. Penjelasan soal pembelian lahan untuk rumah sakit kanker itu sudah sering diungkapkan.
"Kita fokus urusan kerja saja karena saya jawab Sumber Waras, soal BPK, kalau kamu search di
Google nih, kamu 24 jam enggak selesai baca. Kamu di
Google search BPK atau Sumber Waras semua sudah jelas, jadi enggak usah ngomong itu lagi ya," tandas Ahok.
Sebelumnya, Kepala BPK Harry Azhar Azis menyebut ada yang aneh dengan cara pembelian lahan RS Sumber Waras. Pembelian menggunakan cek pecahan kecil. Padahal, pembayaran yang dilakukan Pemerintah lazimnya melalui transfer.
"Ceknya ada uang uang kecil Rp20 juta sampai Rp50 juta," kata Hary dalam diskusi 'Pro Kontra Audit Sumber Waras' di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 16 April.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)