Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok--MI/Ramdani
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok--MI/Ramdani

Ahok: Kurang Ajar Banget Pengelola Jalan Tol

LB Ciputri Hutabarat • 16 Februari 2016 08:55
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) naik darah saat tahu sejumlah pengelola tol mengajukan syarat untuk membuka akses tol terminal Pulogebang. Ahok menilai permintaan pengelola tol keterlaluan.
 
"Saya bilang kurang ajar banget pengelola jalan tol, termasuk operator semua jalan tol. Dia (pengelola) minta diskon Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 50%," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (15/2/2016).
 
Pengelola meminta diskon atas jalan tol yang mereka miliki sebesar 50 persen. Ahok menuturkan angka ini bukan angka yang sedikit. Pendapatan DKI bisa menurun drastis ratusan miliar karena diskon tersebut. Tak hanya diskon, pengelola juga minta DKI mengembangkan IT juga.

"Kita minta buka pintu tol menuju ke terminal Pulogebang, dia minta kita bayarin semua IT-nya. Ya sudah kita bikinin," ujar Ahok.
 
Mantan bupati Belitung Timur mengaku tak masalah dengan uang IT tersebut. Sebab dia memprediksi kisaran pengeluaran IT hanya sekitar Rp5 miliar. Namun ternyata pihak pengelola jalan tol lagi-lagi meminta syarat uang jaminan Rp4 miliar sebagai bentuk jaminanan kerugian.
 
Suami Veronica Tan ini pun naik pitam. "Gila enggak?! Kalau dia rugi, dia mau makan ini duit," ketus Ahok.
 
Dia menilai uang jaminan hanya bentuk pengkerdilan DKI oleh pengelola tol. Padahal DKI membangun terminal Pulogebang untuk diakses bersama.
 
Karena kesal dimintai macam-macam, Ahok pun mengajukan untuk menyetujui jaminan Rp4 miliar asal pengelola dapat menarik permintaan diskon PBB 50 persen. Dia meminta pengelola membayar penuh PBB. "Saya lebih untung dapat Rp100 M dan bayar Rp4 M kok," ujar dia.
 
Jika nantinya pihak pengelola tol tak menyetujui hal tersebut, Ahok mengancam bakal menaikkan apprasial PBB untuk jalan tol. "Biar bangkrut semua (tol) dan saya (Pemprov DKI) beli. Kita buang itu tol dalam kota," ungkap dia.
 
Bila perlu, sambung Ahok, DKI akan menghapus semua rencana diskon untuk tol. Sebab, selama ini Ahok menuturkan pengelola tol sudah mendapat diskon PBB untuk tol lingkar luar dan tol dalam kota.
 
"Semua nilai tol, bangunan, saya mau hitung yang betul dan komersial. Karena anda bisnis toh? Kita mau charge PBB yang mahal. Biar seluruh saham tol dalam kota dan luar kota Jakarta Jatuh!," ketus dia.
 
Ahok mengaku tak habis pikir dengan permintaan pengelola tersebut. Pasalnya, pembukaan akses tol untuk terminal Pulogebang pada dasarnya bukan hanya untuk kepentingan DKI saja. Melainkan untuk kepentingan bersama.
 
Hal ini berbeda dengan pengelola tol yang mengumpulkan uang untuk profit perusahaan. "Tol ini kan kamu untung. PT kamu untung nih! BUMN-BUMD itu untung, apalagi swasta. Makanya kita sudah cetak, saya tarik, batalin (diskon PBB)!," tandas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan