medcom.id, Jakarta: Ratusan warga di sekitar kawasan Kalijodo menyaksikan proses pembongkaran. Sedari pagi, warga berduyun-budun memadati pinggiran Sungai Angke dan Kanal Banjir Barat.
Wati, 39, salah seorang warga yang menonton pembongkaran mengaku bersyukur. Sebab, menurut Wati, Kalijodo tempat maksiat.
"Alhamdulillah sudah dibongkar. Tempat maksiat enggak usah dilestarikan," kata Wati kepada Metrotvnews.com di Jembatan Teluk Intan, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (29/2/2016).
Perempuan asal Teluk Gong ini berharap Kalijodo tidak kembali menjadi kawasan prostitusi setelah ada pembongkaran. Dia mendukung kebijakan Pemprov DKI yang bakal membangun kawasan hijau di Kalijodo.
"Cocok kalau dibuat taman. Kita bisa main sama keluarga di sana. Selama ini, Kalijodo cuma bikin resah. Suami saya mungkin pernah main di situ (Kalijodo)," ungkap dia.
Tak hanya itu, Isnah, 45, warga lainnya mengaku kasihan kepada warga bekas Kalijodo. Dia mengatakan, warga bekas Kalijodo yang menempati Rusun Marunda, kepayahan mencari mata pencarian. "Katanya di sana susah cari duit. Kasihan saja, kalau mau dipindah kasih kerjaan dulu," ucap Isnah.
Pantauan Metrotvnews.com, puluhan pengendara sepeda motor tampak berhenti dan ikut menyaksikan pembongkaran Kalijodo. Mereka mengaku terjebak macet lantaran adanya penutupan jalan. "Saya mau ke Tangerang, tapi macet jalan ditutup. Jadi sekalian lihat saja," kata Candra, 32.
Bahkan, ada beberapa warga yang jauh-jauh datang ke Kalijodo hanya untuk melihat penggusuran. "Saya dari Depok. Memang mau lihat penggusuran Kalijodo," kata Galih.
Aktivitas pembongkaran bangunan di Kalijodo dimulai sejak pukul 07.30 WIB. Penertiban ini mendapat pengawalan ketat dari 5.000 aparat gabungan. Mereka berasal dari TNI, Polri, dan Satpol PP DKI Jakarta.
Kawasan Kalijodo mencuat setelah Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama memutuskan untuk menggusur kawasan itu. Ahok mengaku ingin menggusur kawasan Kalijodo bukan semata-mata karena maraknya praktik prostitusi.
Proses penertiban pun disebut tak sama saat melakukan penertiban di Kampung Pulo. Sebab, Kalijodo punya masalah yang cukup meresahkan.
Ahok bulat menggusur kawasan Kalijodo. Menurut dia, pemukiman di Kalijodo melanggar aturan lantaran berada di atas tanah negara. Mantan Bupati Belitung Timur itu ingin menyulap Kalijodo jadi ruang terbuka hijau.
medcom.id, Jakarta: Ratusan warga di sekitar kawasan Kalijodo menyaksikan proses pembongkaran. Sedari pagi, warga berduyun-budun memadati pinggiran Sungai Angke dan Kanal Banjir Barat.
Wati, 39, salah seorang warga yang menonton pembongkaran mengaku bersyukur. Sebab, menurut Wati, Kalijodo tempat maksiat.
"Alhamdulillah sudah dibongkar. Tempat maksiat enggak usah dilestarikan," kata Wati kepada
Metrotvnews.com di Jembatan Teluk Intan, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (29/2/2016).
Perempuan asal Teluk Gong ini berharap Kalijodo tidak kembali menjadi kawasan prostitusi setelah ada pembongkaran. Dia mendukung kebijakan Pemprov DKI yang bakal membangun kawasan hijau di Kalijodo.
"Cocok kalau dibuat taman. Kita bisa main sama keluarga di sana. Selama ini, Kalijodo cuma bikin resah. Suami saya mungkin pernah main di situ (Kalijodo)," ungkap dia.
Tak hanya itu, Isnah, 45, warga lainnya mengaku kasihan kepada warga bekas Kalijodo. Dia mengatakan, warga bekas Kalijodo yang menempati Rusun Marunda, kepayahan mencari mata pencarian. "Katanya di sana susah cari duit. Kasihan saja, kalau mau dipindah kasih kerjaan dulu," ucap Isnah.
Pantauan
Metrotvnews.com, puluhan pengendara sepeda motor tampak berhenti dan ikut menyaksikan pembongkaran Kalijodo. Mereka mengaku terjebak macet lantaran adanya penutupan jalan. "Saya mau ke Tangerang, tapi macet jalan ditutup. Jadi sekalian lihat saja," kata Candra, 32.
Bahkan, ada beberapa warga yang jauh-jauh datang ke Kalijodo hanya untuk melihat penggusuran. "Saya dari Depok. Memang mau lihat penggusuran Kalijodo," kata Galih.
Aktivitas pembongkaran bangunan di Kalijodo dimulai sejak pukul 07.30 WIB. Penertiban ini mendapat pengawalan ketat dari 5.000 aparat gabungan. Mereka berasal dari TNI, Polri, dan Satpol PP DKI Jakarta.
Kawasan Kalijodo mencuat setelah Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama memutuskan untuk menggusur kawasan itu. Ahok mengaku ingin menggusur kawasan Kalijodo bukan semata-mata karena maraknya praktik prostitusi.
Proses penertiban pun disebut tak sama saat melakukan penertiban di Kampung Pulo. Sebab, Kalijodo punya masalah yang cukup meresahkan.
Ahok bulat menggusur kawasan Kalijodo. Menurut dia, pemukiman di Kalijodo melanggar aturan lantaran berada di atas tanah negara. Mantan Bupati Belitung Timur itu ingin menyulap Kalijodo jadi ruang terbuka hijau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)