Jakarta: Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Sofian Effendi enggan menanggapi tudingan Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Sofian sempat dituding berpolitik lantaran memberikan keterangan terkait mutasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melalui siaran pers.
Namun, Sofian tak mau memperpanjang ucapan Anies. Menurutnya, tanpa menanggapi omongan Anies, masyarakat pun sudah paham.
"Masyarakat sudah tahu, yang muncul di TV, di rapat-rapat kabinet, partai siapa. Enggak dijawab saja orang sudah tahu, ngapain dijawab. Udah enggak usah diperpanjang," kata Sofian saat dihubungi, Jakarta, Selasa 31 Juli 2018.
Sofian mengaku, tugasnya untuk mengawasi ASN supaya dalam pengangkatan, pemberhentian, tidak ada pertimbangan politik. Pengangkatan ASN harus objektif.
"Itu saja yang kita mau sampaikan supaya Pemda DKI melakukannya," imbuh dia.
Sofian tak mau masalah tersebut digiring ke ranah politik. Ia menyatakan, pencopotan SKPD menyalahi aturan lantaran menghentikan SKPD melalui pesan WhatsApp.
"Para pejabat yang dicopot waktu kami wawancara katanya pemberitahuan pencopotannya lewat WA. Itu sangat tidak bisa," ujar dia.
KASN pun meminta Pemprov DKI Jakarta memberikan bukti-bukti pemecatan dalam bentuk berita acara pemeriksaan (BAP). Selain itu, KASN juga meminta fotokopi surat pemberhentian dan pengangkatan, namun hal tersebut tidak bisa dibuktikan.
Baca: Anies Heran KASN Terbitkan Pernyataan Terbuka
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai rekomendasi yang disebarkan melalui siaran pers itu sebagai langkah politik Ketua KASN Sofian Effendi.
"Saya ketika lihat itu pakai pers rilis segala, ini saya lihat Pak Ketua KASN berpolitik, saya enggak mau ikut (menanggapi)," kata Anies di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu, 29 Juli 2018.
Sewajarnya, kata dia, antar instansi dan lembaga berkirim surat mengenai hal administratif. Anies menganggap rekomendasi masuk kategori administratif dan tak perlu dibeberkan. Sehingga ia menilai langkah KASN tak sewajarnya koordinasi antar instansi.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/3NOnR7pK" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Sofian Effendi enggan menanggapi tudingan Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Sofian sempat dituding berpolitik lantaran memberikan keterangan terkait mutasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melalui siaran pers.
Namun, Sofian tak mau memperpanjang ucapan Anies. Menurutnya, tanpa menanggapi omongan Anies, masyarakat pun sudah paham.
"Masyarakat sudah tahu, yang muncul di TV, di rapat-rapat kabinet, partai siapa. Enggak dijawab saja orang sudah tahu, ngapain dijawab. Udah enggak usah diperpanjang," kata Sofian saat dihubungi, Jakarta, Selasa 31 Juli 2018.
Sofian mengaku, tugasnya untuk mengawasi ASN supaya dalam pengangkatan, pemberhentian, tidak ada pertimbangan politik. Pengangkatan ASN harus objektif.
"Itu saja yang kita mau sampaikan supaya Pemda DKI melakukannya," imbuh dia.
Sofian tak mau masalah tersebut digiring ke ranah politik. Ia menyatakan, pencopotan SKPD menyalahi aturan lantaran menghentikan SKPD melalui pesan WhatsApp.
"Para pejabat yang dicopot waktu kami wawancara katanya pemberitahuan pencopotannya lewat WA. Itu sangat tidak bisa," ujar dia.
KASN pun meminta Pemprov DKI Jakarta memberikan bukti-bukti pemecatan dalam bentuk berita acara pemeriksaan (BAP). Selain itu, KASN juga meminta fotokopi surat pemberhentian dan pengangkatan, namun hal tersebut tidak bisa dibuktikan.
Baca: Anies Heran KASN Terbitkan Pernyataan Terbuka
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai rekomendasi yang disebarkan melalui siaran pers itu sebagai langkah politik Ketua KASN Sofian Effendi.
"Saya ketika lihat itu pakai pers rilis segala, ini saya lihat Pak Ketua KASN berpolitik, saya enggak mau ikut (menanggapi)," kata Anies di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu, 29 Juli 2018.
Sewajarnya, kata dia, antar instansi dan lembaga berkirim surat mengenai hal administratif. Anies menganggap rekomendasi masuk kategori administratif dan tak perlu dibeberkan. Sehingga ia menilai langkah KASN tak sewajarnya koordinasi antar instansi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)
