medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama rupanya membuat prosedur baru untuk pencairan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP). Memang terkesan rumit karena tidak bisa lagi diambil sekaligus, namun itu agar uang subsidi tak langsung habis.
"Itu ngaco saja (dituding mempersulit -red)," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (28/7/2015).
"Mereka ibu-ibu yang punya anak SD ribut marah-marah karena mau ambil (duit KJP), tapi enggak bisa narik," sambungnya.
Ia mengungkapkan, uang KJP untuk SD tidak bisa ditarik tiap saat. Dalam dua minggu uang hanya bisa diambil Rp 50 ribu.
"Mereka nyangka enggak ada duitnya. Bukan enggak ada duitnya, dia enggak boleh tarik semua sekaligus. Kita atur dan sengaja kunci," ujarnya.
Ia mengungkapkan, pengaturan pencairan KJP sudah disosialisasikan. Namun, orang tua enggan menanggapi positif, karena dituding hanya ingin menggunakan uang anaknya yang nilai Rp 1 juta.
"Dulu orang suka nyolong KJP, kita enggak kasih lagi. Otaknya mereka maunya langsung ambil semua duit anaknya," katanya.
Sebelumnya, ratusan orang tua berniat mengurus proses pencairan KJP di Bank DKI di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, namun mreka kecewa. Warga mengeluhkan proses pencairan yang berbelit-belit.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama rupanya membuat prosedur baru untuk pencairan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP). Memang terkesan rumit karena tidak bisa lagi diambil sekaligus, namun itu agar uang subsidi tak langsung habis.
"Itu ngaco saja (dituding mempersulit -red)," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (28/7/2015).
"Mereka ibu-ibu yang punya anak SD ribut marah-marah karena mau ambil (duit KJP), tapi enggak bisa narik," sambungnya.
Ia mengungkapkan, uang KJP untuk SD tidak bisa ditarik tiap saat. Dalam dua minggu uang hanya bisa diambil Rp 50 ribu.
"Mereka nyangka enggak ada duitnya. Bukan enggak ada duitnya, dia enggak boleh tarik semua sekaligus. Kita atur dan sengaja kunci," ujarnya.
Ia mengungkapkan, pengaturan pencairan KJP sudah disosialisasikan. Namun, orang tua enggan menanggapi positif, karena dituding hanya ingin menggunakan uang anaknya yang nilai Rp 1 juta.
"Dulu orang suka nyolong KJP, kita enggak kasih lagi. Otaknya mereka maunya langsung ambil semua duit anaknya," katanya.
Sebelumnya, ratusan orang tua berniat mengurus proses pencairan KJP di Bank DKI di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, namun mreka kecewa. Warga mengeluhkan proses pencairan yang berbelit-belit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)