Kondisi lalu lintas di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu 1 November 2017. Foto-foto: Metrotvnews.com/Nur Azizah
Kondisi lalu lintas di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu 1 November 2017. Foto-foto: Metrotvnews.com/Nur Azizah

Horor Kemacetan di Mampang-Kuningan

Nur Azizah • 01 November 2017 14:49
medcom.id, Jakarta: Budi Darmawan sudah tak tahan dengan kemacetan di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Setiap kali ia melintas pasti terjebak macet.
 
"Macet kaya enggak kenal waktu. Pagi, siang, sore, malam, macet terus," kata pengemudi ojek online ini, Jakarta Selatan, Rabu 1 November 2017.
 
Ia pernah menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam dari Tendean menuju Gatot Subroto. Padahal, normalnya waktu tempuh jarak dua tempat itu sekitar 30 menit.

Lewat jalan Mampang-Kuningan butuh kesabaran ekstra. Belum lagi bila ada pengendara yang menyerobot, bisa terjadi perseteruan.
 
"Bisa berantem kita. Yang dari ujung mau jalan, dari depan mau jalan, kita juga mau jalan. Harus benar-benar sabar," kata Budi.
 
Anggota polisi pengatur lalu lintas Aiptu Darmana mengatakan puncak kemacetan jalan Mampang-Kuningan terjadi saat jam berangkat dan pulang kerja. Di sore hari, kemacetan mulai terjadi sejak pukul 16.00 hingga 23.00 WIB.
 
"Bisa sampai stuck. Baru lancar nanti sekitar jam 23.00 WIB. Makanya ini (lalu lintas) harus dijaga terus," ujar dia.
 
Ia pun sempat merasakan pusing bila lalu lintas sedang kacau. Ditambah, bila masing-masing pengendara tak mau kalah.
 
"Pusingnya kalau pengendara enggak pada mau ngalah. Bisa semrawut," imbuh dia.
 
Baca: Polisi Rekayasa Lalu Lintas Perempatan Mampang
 
Baik Budi maupun Darmana berharap pembangunan underpass Mampang-Kuningan segera selesai. Selama ini proyek tersebut diduga menjadi penyebab utama kemacetan.
Horor Kemacetan di Mampang-Kuningan
Proyek pembangunan molor
 
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta maaf lantaran lima proyek simpang tidak sebidang dipastikan molor. Kelima proyek itu antara lain pembangunan tidak sebidang Stasiun Bintaro Permai, Stasiun Cipinang, Stasiun Cipinang Lontar, pembangunan underpass Mampang-Kuningan, serta pembangunan underpass Mataram-Salemba.
 
Anies menjelaskan kelima proyek tersebut terhambat lantaran banyaknya pipa dan utilitas yang belum dipindahkan. Seharusnya, pipa dan utilitas tersebut sudah dipindahkan sejak Juni lalu.
 
"Seharusnya kan Juni selesai, tapi sampai pipa dari PGN, Palyja, dan PLN masih ada," kata Anies beberapa waktu lalu.
 
Hingga saat ini progres kelima proyek tersebut masih 65 persen. Sementara sisa waktu tinggal dua bulan lagi.
 
"Kita enggak mau proyek ini terlambat. Kita akan lakukan apa yang kita bisa dan mempercepat proses ini," kata Anies.
 
Sementara itu, hanya satu proyek yang dipastikan selesai tepat waktu, yakni pembangunan flyover Pancoran-Kartini. Ini dikarenakan proses pengerjaan dilakukan dari pukul 12.00 hingga 05.00 WIB.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan