Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat ikut memperingati Hari Kanker Anak Internasional 2017. Foto: Metrotvnews.com/Rodhi
Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat ikut memperingati Hari Kanker Anak Internasional 2017. Foto: Metrotvnews.com/Rodhi

8 Mitos Kanker pada Anak

M Rodhi Aulia • 19 Februari 2017 11:27
medcom.id, Jakarta: Ketua Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) Rahmi Adi Putra Tahir mengatakan banyak kesalahpahaman yang muncul terkait penyakit kanker pada anak. Di antaranya kanker pada anak tidak dapat disembuhkan.
 
"Padahal kanker pada anak dapat disembuhkan asal ditemukan dalam stadium awal," kata Rahmi di sela-sela Peringatan Hari Kanker Internasional di FX Plaza, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu 19 Februari 2017.
 
Berdasarkan Childhood Cancer International yang dikutip YOAI, terdapat delapan mitos yang harus dipahami masyarakat luas.

Pertama, survivor kanker pada anak adalah pembawa penyakit menular. Padahal ini mitos.
 
Kedua, survivor kanker anak tidak dapat mempunyai anak.
 
Ketiga, survivor kanker anak umurnya pendek.
 
Keempat, survivor kanker anak umumnya berprestasi rendah di sekolah dan dalam pekerjaan.
 
Kelima, survivor kanker anak mengalami kesulitan dalam bersosialisasi dan pada umumnya tidak memiliki kemampuan interpesonal dalam menjalin hubungan.
 
Keenam, survivor kanker anak tidak memerlukan perawatan lanjutan.
 
Ketujuh, survivor anak akan menghadapi masa depan yang sengsara, sedih dan tidak bahagia.
 
Kedelapan, survivor kanker anak akan senantiasa membawa stigma kanker sepanjang kehidupan dewasa mereka. Mereka akan senantiasa didiskriminasi dan diremehkan dalam hal pernikahan, pekerjaan dan lingkungan sosial.
 
"Sebagian masyarakat masih terpengaruh mitos-mitos terkait kanker pada anak yang diyakini menjadi kebenaran," sebagaimana tertulis dalam buletin tersebut.
 
Butuh Penanganan Tepat
 
Rahmi menegaskan anak akan dapat sembuh dari kanker jika mendapatkan penanganan yang tepat. Selain itu, dukungan dari keluarga tak kalah penting.
 
"Pasien kanker dan penyintas mempunyai satu hal yang tidak dimiliki orang lain. Orang yang semasa kecilnya berjuang melawan kanker dan berhasil, maka itu sudah menjadi pembuktian," ujar dia.
 
Salah satunya Mufti Sa'dullah. Pria kelahiran 10 Agustus 1989 ini saat SD tiba-tiba merasa sering panas, pegal-pegal, dan kurang nafsu makan sehingga berat badannya turun. Mufti didiagnosa Leukemia dengan jenis ALL. 
 
Namun, sekitar tiga tahun berjuang menghadapi penyakit itu, Mufti dapat melewatinya dengan baik. Tentu berkat ketekunan, keikhlasan dan doa kepada Allah SWT. 
 
Kini Mufti sudah dewasa. Dan menjadi salah satu karyawan bank BUMN di Indonesia. 
 
Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (2015) terdapat peningkatan angka kejadian kanker pada anak di seluruh dunia. Dari 165 ribu kasus menjadi 215 ribu kasus baru setiap tahun untuk anak usia 14 tahun.
 
Sementara anak-anak usia 15-19 tahun terdapat 85 ribu kasus baru setiap tahunnya. Angka ini diyakini belum mencakup keseluruhan karena banyak yang tidak dilaporkan.
 
"Kita harus berupaya maksimal untuk dapat melakukan tindakan preventif sejak dini," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang turut hadir dalam acara ini.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan