Jakarta: Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani meminta PSI tidak bikin gaduh. Meski semua anggota fraksi memiliki hak bersuara, namun harus dilakukan sesuai aturan.
"Buat gaduh saja mereka tanpa memikirkan hati teman-teman di DPRD," kata Rani.
Rani membantah aksi walk out saat PSI bacakan pandangan umum dalam rapat paripurna Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang perubahan Perda Nomor 1 Tahun 2015, direncanakan. Rani menyebut hal itu spontan dilakukan.
Rani mengakui dirinya mengikuti Paripurna bukan di Gedung DPRD, tapi melalui aplikasi zoom. Namun, Rani tahu aksi itu tidak direncanakan. Menurutnya, aksi anggota DPRD DKI merupakan bentuk kekecewaan terhadap PSI yang membiarkan orang yang tidak memliki kepentingan membuat gaduh dan membuat fitnah.
“Intinya PSI harus belajar, setop bikin gaduh,” katanya.
Terkait dugaan aksi walk out karena penolakan Rencana Kerja Tahunan (RKT), Rani menyebut itu hanya salah satunya saja. Menurutnya banyak sikap PSI yang menyakiti dan membuat gaduh DPRD DKI Jakarta.
"Masalah RKT juga halu. Bentuknya apa yang ditolak? Dalam RKT itu kan ada reses, mereka perform di situ dan menikmatinya. Memang itu pakai duit siapa? Jadi intinya semoga PSI belajar, jangan bikin gaduh di rumah sendiri," ujarnya.
Seperti diketahui, sejumlah fraksi melakukan aksi walk out ketika PSI mendapatkan giliran menyampaikan pandangan umumnya dalam rapat Raperda tentang perubahan Perda Nomor 1 Tahun 2015 di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 14 Desember 2020. Aksi walkout diduga sebagai respons atas sikap PSI yang menolak kenaikan RKT DPRD DKI Jakarta.
Jakarta: Ketua Fraksi Partai Gerindra
DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani meminta PSI tidak bikin gaduh. Meski semua anggota fraksi memiliki hak bersuara, namun harus dilakukan sesuai aturan.
"Buat gaduh saja mereka tanpa memikirkan hati teman-teman di DPRD," kata Rani.
Rani membantah aksi
walk out saat PSI bacakan pandangan umum dalam rapat paripurna Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang perubahan Perda Nomor 1 Tahun 2015, direncanakan. Rani menyebut hal itu spontan dilakukan.
Rani mengakui dirinya mengikuti Paripurna bukan di Gedung DPRD, tapi melalui aplikasi zoom. Namun, Rani tahu aksi itu tidak direncanakan. Menurutnya, aksi anggota DPRD DKI merupakan bentuk kekecewaan terhadap PSI yang membiarkan orang yang tidak memliki kepentingan membuat gaduh dan membuat fitnah.
“Intinya PSI harus belajar, setop bikin gaduh,” katanya.
Terkait dugaan aksi
walk out karena penolakan
Rencana Kerja Tahunan (RKT), Rani menyebut itu hanya salah satunya saja. Menurutnya banyak sikap PSI yang menyakiti dan membuat gaduh DPRD DKI Jakarta.
"Masalah RKT juga halu. Bentuknya apa yang ditolak? Dalam RKT itu kan ada reses, mereka
perform di situ dan menikmatinya. Memang itu pakai duit siapa? Jadi intinya semoga PSI belajar, jangan bikin gaduh di rumah sendiri," ujarnya.
Seperti diketahui, sejumlah fraksi melakukan aksi
walk out ketika PSI mendapatkan giliran menyampaikan pandangan umumnya dalam rapat Raperda tentang perubahan Perda Nomor 1 Tahun 2015 di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 14 Desember 2020. Aksi walkout diduga sebagai respons atas sikap PSI yang menolak kenaikan RKT DPRD DKI Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)