medcom.id, Jakarta: Kapolda Metro Jaya M. Iriawan belum bisa banyak bicara soal laporan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar. Dia akan mempelajari laporan yang dilakukan pada 2010 itu.
"Nanti saya cek dulu. Saya sudah lama enggak update data itu. Nanti saya tanya dulu ya, bagaimana kasusnya juga ke penyidik," kata Iriawan di Kompleks Istana, Jakarta Pusat, Kamis (26/1/2017).
Dia hanya memastikan, laporan Antasari akan ditindaklanjuti Polda Metro Jaya. Dia pun membatah kasus Antasari sempat dibahas dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana.
"Enggak bicara itu," jelas dia.
Jenderal bintang dua ini juga enggan menjanjikan kapan kelanjutan laporan Antasari bakal diumumkan ke publik. Saat ini, dia meminta publik untuk menunggu.
"Saya belum upgrade, sabar dulu. Nanti saya akan jelaskan kemudian. Kerjaan saya banyak. Banyak sekali Jakarta ini luar biasa. Jadi nanti akan saya sampaikan ke direktorat yang melakukan penyelidikan atau menangani kasus," papar dia.
Antasari pernah melaporkan kasus SMS pada 2010 kepada Polda Metro Jaya. SMS itu berbunyi, “Maaf permasalahan ini hanya kita saja yang tahu. Kalau sampai terbongkar, Anda tahu konsekuensinya.”
Antasari dituding sebagai pihaknya yang mengirimkan SMS itu kepada Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen. Namun, Antasari membantahnya.
Hanya satu hari setelah SMS itu diterima, Nasrudin tewas ditembak pada 15 Maret 2009. SMS ini menjadi salah satu dasar dakwaan jaksa penuntut umum kepada Antasari.
Pengacara Antasari, Boyamin Saiman, menuturkan, dari pemeriksaan terhadap telepon gengggam kliennya, tidak terdapat data-data SMS maupun komunikasi lainnya dengan Antasari. Dia menilai, jika kasus SMS kliennya ke mendiang Nasrudin terungkap, dapat membongkar kasus pembunuhan itu.
medcom.id, Jakarta: Kapolda Metro Jaya M. Iriawan belum bisa banyak bicara soal laporan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar. Dia akan mempelajari laporan yang dilakukan pada 2010 itu.
"Nanti saya cek dulu. Saya sudah lama enggak update data itu. Nanti saya tanya dulu ya, bagaimana kasusnya juga ke penyidik," kata Iriawan di Kompleks Istana, Jakarta Pusat, Kamis (26/1/2017).
Dia hanya memastikan, laporan Antasari akan ditindaklanjuti Polda Metro Jaya. Dia pun membatah kasus Antasari sempat dibahas dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana.
"Enggak bicara itu," jelas dia.
Jenderal bintang dua ini juga enggan menjanjikan kapan kelanjutan laporan Antasari bakal diumumkan ke publik. Saat ini, dia meminta publik untuk menunggu.
"Saya belum upgrade, sabar dulu. Nanti saya akan jelaskan kemudian. Kerjaan saya banyak. Banyak sekali Jakarta ini luar biasa. Jadi nanti akan saya sampaikan ke direktorat yang melakukan penyelidikan atau menangani kasus," papar dia.
Antasari pernah melaporkan kasus SMS pada 2010 kepada Polda Metro Jaya. SMS itu berbunyi, “Maaf permasalahan ini hanya kita saja yang tahu. Kalau sampai terbongkar, Anda tahu konsekuensinya.”
Antasari dituding sebagai pihaknya yang mengirimkan SMS itu kepada Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen. Namun, Antasari membantahnya.
Hanya satu hari setelah SMS itu diterima, Nasrudin tewas ditembak pada 15 Maret 2009. SMS ini menjadi salah satu dasar dakwaan jaksa penuntut umum kepada Antasari.
Pengacara Antasari, Boyamin Saiman, menuturkan, dari pemeriksaan terhadap telepon gengggam kliennya, tidak terdapat data-data SMS maupun komunikasi lainnya dengan Antasari. Dia menilai, jika kasus SMS kliennya ke mendiang Nasrudin terungkap, dapat membongkar kasus pembunuhan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)