medcom.id, Jakarta: Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan memastikan massa dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) melaksanakan unjuk rasa pada Sabtu, 11 Februari. Kepolisian telah menerima informasi unjuk rasa tersebut.
Iriawan mengatakan, dari informasi yang polisi terima, titik kumpul massa berada di Masjid Istiqlal. Dari Istiqlal, massa berjalan kaki menuju Tugu Monas. "Kemudian mereka lanjut ke Bundaran HI lewat Thamrin, lalu kembali ke Monas," kata Iriawan saat menyampaikan sambutan di KPU DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa 7 Februari 2017.
Menurut Iriawan, kelompok massa yang sama juga bakal menggelar salat subuh berjemaah di Masjid Istiqlal pada 15 Februari. Setelah salat subuh berjamaah, massa akan menuju TPS untuk memilih dan mengawasi jalannya pencoblosan.
"Sebetulnya tidak perlu mengawasi, karena sudah ada tim pengawas," ucap dia.
Bekas Kapolda Jawa Barat itu mengaku tidak mempermasalahkan aksi pada 11 maupun 15 Februari. Namun, dia mengimbau peserta aksi mematuhi Undang-undang nomor 9 Tahun 1998 tentang Kebebasan Menyampaikan Pendapat di Depan Umum.
Ia menegaskan, polisi tak segan menyanksi sesuai aturan hukum apabila peserta melanggar ketentuan. Polisi juga bisa membubarkan aksi jika kondisi sudah di luar batas wajar.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, aksi demonstrasi boleh dilaksanakan. Sebab, 11 Februari belum memasuki masa tenang Pilgub DKI 2017.
"Kalau mau melakukan kegiatan penyampaian aspirasi, silakan memberitahukan kepada kepolisian, jadi bisa kita pantau. Berapa jumlahnya, ada di mana, di mana titik kumpul, jadi nanti dilakukan pengamanan dan pengawalan," tegas Argo.
medcom.id, Jakarta: Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan memastikan massa dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) melaksanakan unjuk rasa pada Sabtu, 11 Februari. Kepolisian telah menerima informasi unjuk rasa tersebut.
Iriawan mengatakan, dari informasi yang polisi terima, titik kumpul massa berada di Masjid Istiqlal. Dari Istiqlal, massa berjalan kaki menuju Tugu Monas. "Kemudian mereka lanjut ke Bundaran HI lewat Thamrin, lalu kembali ke Monas," kata Iriawan saat menyampaikan sambutan di KPU DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa 7 Februari 2017.
Menurut Iriawan, kelompok massa yang sama juga bakal menggelar salat subuh berjemaah di Masjid Istiqlal pada 15 Februari. Setelah salat subuh berjamaah, massa akan menuju TPS untuk memilih dan mengawasi jalannya pencoblosan.
"Sebetulnya tidak perlu mengawasi, karena sudah ada tim pengawas," ucap dia.
Bekas Kapolda Jawa Barat itu mengaku tidak mempermasalahkan aksi pada 11 maupun 15 Februari. Namun, dia mengimbau peserta aksi mematuhi Undang-undang nomor 9 Tahun 1998 tentang Kebebasan Menyampaikan Pendapat di Depan Umum.
Ia menegaskan, polisi tak segan menyanksi sesuai aturan hukum apabila peserta melanggar ketentuan. Polisi juga bisa membubarkan aksi jika kondisi sudah di luar batas wajar.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, aksi demonstrasi boleh dilaksanakan. Sebab, 11 Februari belum memasuki masa tenang Pilgub DKI 2017.
"Kalau mau melakukan kegiatan penyampaian aspirasi, silakan memberitahukan kepada kepolisian, jadi bisa kita pantau. Berapa jumlahnya, ada di mana, di mana titik kumpul, jadi nanti dilakukan pengamanan dan pengawalan," tegas Argo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)