medcom.id, Jakarta: Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah membantah diusir warga Kampung Luar Batang. Sebaliknya, dia mengklaim pertemuan antara dirinya dan sejumlah tokoh masyarakat serta pejabat di lingkungan setempat berjalan lancar.
"Enggak ada (diusir). Kita bicara baik-baik selama satu jam, kemarin. Enggak ada masalah," kata Saefullah di Gedung Pemprov DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (3/2/2016).
Sebelumnya, Pengurus Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) Keramat Luar Batang, Mansyur Amin mengungkapkan, warga Luar Batang tak menerima kedatangan Saefullah. Bahkan, para tokoh sudah mengingkatkan Saefullah tak datang ke masjid keramat Luar Batang.
Namun, lagi-lagi, Saefulah membantah hal tersebut. Dia merasa tak ada yang melarang dirinya masuk ke Masjid Luar Batang. "Enggak ada diingatkan apa-apa. Karena saya merasa enggak ada apa-apa (kalau datang ke masjid)," jelas Saefullah.
Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah berjalan keluar seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (27/4)--Antara/Akbar Nugroho Gumay
Saefullah awalnya datang untuk melakukan pendekatan dengan warga Luar Batang, tanpa ada maksud menggusur. Saefullah mengaku membawa beberapa penjahit untuk mengukur baju para marbot dan pengurus masjid. "Namun mereka menolak, saya pikir ya sudah tak masalah," ucap Saefullah.
Selain itu, Saefullah datang untuk bermaksud menjelaskan keinginan Pemprov DKI untuk membemahi Luar Batang dan masjid keramat Luar Batang. Saefullah berencana membicarakan hibah untuk pembenahan Masjid. Tak ada maksud pemaksan sedikitpun yang diakui Saefullah kepada para warga setempat.
"Kita bilang akan anggarakan semuanya di APBD Perubahan. Mulai dari pembenahan masjid sampai bikin jalannya," ungkap dia.
Suasana bangunan rumah di kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta, Jumat (29/4)--MI/Galih Pradipta
Sesudah berdialog dengan sejumlah tokoh masyarakat dan pejabat lingkungan, Saefullah mengaku langsung ke masjid untuk menunaikan salat Isya. Tak ada penolakan apa pun saat dia datang ke masjid keramat Luar Batang. "Saya duduk di luar kantor pengurus malahan," terang dia.
Selepas berbincang di masjid, Saefullah pamit pulang. Dalam perjalannya dia mendapat kabar bahwa ada massa yang bergerak dari Kampung Luar Batang. Dia mengaku belum mendapat jelas pasti kronologi kejadian tersebut. Tapi dia tak menampik ada satu orang Satpol PP yang terluka atas kejadian tersebut. "Ini makanya mau saya konfirmasi. Tapi sejauh ini memang saya tak diusir, dan tak ada penolakan," tandas dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui anak buahnya tak diterima baik oleh warga Luar Batang. Bahkan, ada Satpol PP yang harus mendapatkan perawatan akibat insiden pemukulan oleh oknum warga.
"Malah ada Satpol PP yang dipukul, kena lima jahitan. Ada lurah yang dipukul juga," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa 3 Mei.
Dalam pertemuan tersebut, Ahok menyebut warga Luar Batang menuding Sekda memprovokasi hal negatif terkait penggusuran Luar Batang. Padahal, sambung dia, jelas-jelas Sekda meminta penertiban Luar Batang dilaksanakan dengan tertib.
Kemarin malam, sekitar pukul 22.30 WIB Saefullah mendatangi kawasan Luar Batang. Dia datang untuk memastikan penggusuran bakal dilakukan pada akhir tahun ini dengan sejumlah kompensasi. Namun warga setempat menolak tawaran tersebut.
Warga masih berharap agar rencana penggusuran dihentikan. Akhirnya, warga mengusir Sekda dan melarang Saefullah masuk ke wilayah Masjid Luar Batang. Sampai pada akhirnya bentrok pun terjadi dan mengakibatkan sejumlah satpol PP luka-luka.
medcom.id, Jakarta: Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah membantah diusir warga Kampung Luar Batang. Sebaliknya, dia mengklaim pertemuan antara dirinya dan sejumlah tokoh masyarakat serta pejabat di lingkungan setempat berjalan lancar.
"Enggak ada (diusir). Kita bicara baik-baik selama satu jam, kemarin. Enggak ada masalah," kata Saefullah di Gedung Pemprov DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (3/2/2016).
Sebelumnya, Pengurus Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) Keramat Luar Batang, Mansyur Amin mengungkapkan, warga Luar Batang tak menerima kedatangan Saefullah. Bahkan, para tokoh sudah mengingkatkan Saefullah tak datang ke masjid keramat Luar Batang.
Namun, lagi-lagi, Saefulah membantah hal tersebut. Dia merasa tak ada yang melarang dirinya masuk ke Masjid Luar Batang. "Enggak ada diingatkan apa-apa. Karena saya merasa enggak ada apa-apa (kalau datang ke masjid)," jelas Saefullah.
Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah berjalan keluar seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (27/4)--Antara/Akbar Nugroho Gumay
Saefullah awalnya datang untuk melakukan pendekatan dengan warga Luar Batang, tanpa ada maksud menggusur. Saefullah mengaku membawa beberapa penjahit untuk mengukur baju para marbot dan pengurus masjid. "Namun mereka menolak, saya pikir ya sudah tak masalah," ucap Saefullah.
Selain itu, Saefullah datang untuk bermaksud menjelaskan keinginan Pemprov DKI untuk membemahi Luar Batang dan masjid keramat Luar Batang. Saefullah berencana membicarakan hibah untuk pembenahan Masjid. Tak ada maksud pemaksan sedikitpun yang diakui Saefullah kepada para warga setempat.
"Kita bilang akan anggarakan semuanya di APBD Perubahan. Mulai dari pembenahan masjid sampai bikin jalannya," ungkap dia.
Suasana bangunan rumah di kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta, Jumat (29/4)--MI/Galih Pradipta
Sesudah berdialog dengan sejumlah tokoh masyarakat dan pejabat lingkungan, Saefullah mengaku langsung ke masjid untuk menunaikan salat Isya. Tak ada penolakan apa pun saat dia datang ke masjid keramat Luar Batang. "Saya duduk di luar kantor pengurus malahan," terang dia.
Selepas berbincang di masjid, Saefullah pamit pulang. Dalam perjalannya dia mendapat kabar bahwa ada massa yang bergerak dari Kampung Luar Batang. Dia mengaku belum mendapat jelas pasti kronologi kejadian tersebut. Tapi dia tak menampik ada satu orang Satpol PP yang terluka atas kejadian tersebut. "Ini makanya mau saya konfirmasi. Tapi sejauh ini memang saya tak diusir, dan tak ada penolakan," tandas dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui anak buahnya tak diterima baik oleh warga Luar Batang. Bahkan, ada Satpol PP yang harus mendapatkan perawatan akibat insiden pemukulan oleh oknum warga.
"Malah ada Satpol PP yang dipukul, kena lima jahitan. Ada lurah yang dipukul juga," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa 3 Mei.
Dalam pertemuan tersebut, Ahok menyebut warga Luar Batang menuding Sekda memprovokasi hal negatif terkait penggusuran Luar Batang. Padahal, sambung dia, jelas-jelas Sekda meminta penertiban Luar Batang dilaksanakan dengan tertib.
Kemarin malam, sekitar pukul 22.30 WIB Saefullah mendatangi kawasan Luar Batang. Dia datang untuk memastikan penggusuran bakal dilakukan pada akhir tahun ini dengan sejumlah kompensasi. Namun warga setempat menolak tawaran tersebut.
Warga masih berharap agar rencana penggusuran dihentikan. Akhirnya, warga mengusir Sekda dan melarang Saefullah masuk ke wilayah Masjid Luar Batang. Sampai pada akhirnya bentrok pun terjadi dan mengakibatkan sejumlah satpol PP luka-luka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)