medcom.id, Jakarta: Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi resmi mengundurkan diri. Rustam menyangkal keputusannya berkaitan dengan calon gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra.
"Kan Bang Yusril sudah menyangkal juga. Jadi tidak ada kaitan dengan itu," tegas Rustam di kantornya, Jalan Laksda Yos Sudarso No 27-29, Kebon Bawang,Tanjung Priok, Jakarta Utara Selasa (26/4/2016).
Rustam juga menegaskan ia sama sekali tak memiliki hubungan politik dengan Yusril. Ia juga sama sekali tak pernah berkomunikasi dengan Yusril. "Bang Yusril juga sudah menyampaikan itu juga kan," kata dia.
Namun, Rustam tak menjelaskan alasan lain mengapa ia harus melepas jabatan strategis itu.
Keputusan pengunduran diri diambil setelah dirinya dituding Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendukung Yusril dalam Pilkada DKI 2017. Kalimat yang dianggap tudingan dari Ahok itu disampaikan saat rapat pembahasan penanganan banjir di Balai Kota Jakarta, Jumat 22 April 2016.
Banjir yang akhirnya menggenangi kawasan Pademangan dinilai karena Rustam tak segera menjalankan instruksi Ahok menggusur permukiman warga di bawah kolong jembatan layang Lodan, Ancol. Keengganan Rustam menggusur permukiman kumuh itu diduga karena bersekongkol dengan Yusril.
Rustam hanya terdiam mendengar amarah Ahok, pekan lalu. Namun, tanpa disangka Rustam meluapkan emosi bantahan tudingan Ahok melalui media sosial. Tuduhan Ahok dinilai sebagai sesuatu yang menyakitkan.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku hanya bercanda saat menuding Rustam mendukung Yusril. Ahok menganggap Rustam hanya salah paham. Apalagi, pada saat kalimat itu dilontarkan, peserta rapat ikut tertawa.
"Aku juga bercanda kok, aku tahu dia enggak pernah hubungan sama Yusril. Yang lain juga ketawa kok," kata Ahok di Lapangan IRTI, Jakarta Pusat, kemarin.
Ahok tak mempermasalahkan anak buahnya mencurahkan unek-unek di media sosial. Hanya saja, Rustam tak seharusnya marah jika benar tak dekat dengan Yusril. Sebab Ahok sudah lama menekankan kepada wali kota untuk tidak berpolitik.
medcom.id, Jakarta: Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi resmi mengundurkan diri. Rustam menyangkal keputusannya berkaitan dengan calon gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra.
"Kan Bang Yusril sudah menyangkal juga. Jadi tidak ada kaitan dengan itu," tegas Rustam di kantornya, Jalan Laksda Yos Sudarso No 27-29, Kebon Bawang,Tanjung Priok, Jakarta Utara Selasa (26/4/2016).
Rustam juga menegaskan ia sama sekali tak memiliki hubungan politik dengan Yusril. Ia juga sama sekali tak pernah berkomunikasi dengan Yusril. "Bang Yusril juga sudah menyampaikan itu juga kan," kata dia.
Namun, Rustam tak menjelaskan alasan lain mengapa ia harus melepas jabatan strategis itu.
Keputusan pengunduran diri diambil setelah dirinya dituding Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendukung Yusril dalam Pilkada DKI 2017. Kalimat yang dianggap tudingan dari Ahok itu disampaikan saat rapat pembahasan penanganan banjir di Balai Kota Jakarta, Jumat 22 April 2016.
Banjir yang akhirnya menggenangi kawasan Pademangan dinilai karena Rustam tak segera menjalankan instruksi Ahok menggusur permukiman warga di bawah kolong jembatan layang Lodan, Ancol. Keengganan Rustam menggusur permukiman kumuh itu diduga karena bersekongkol dengan Yusril.
Rustam hanya terdiam mendengar amarah Ahok, pekan lalu. Namun, tanpa disangka Rustam meluapkan emosi bantahan tudingan Ahok melalui media sosial. Tuduhan Ahok dinilai sebagai sesuatu yang menyakitkan.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku hanya bercanda saat menuding Rustam mendukung Yusril. Ahok menganggap Rustam hanya salah paham. Apalagi, pada saat kalimat itu dilontarkan, peserta rapat ikut tertawa.
"Aku juga bercanda kok, aku tahu dia enggak pernah hubungan sama Yusril. Yang lain juga ketawa kok," kata Ahok di Lapangan IRTI, Jakarta Pusat, kemarin.
Ahok tak mempermasalahkan anak buahnya mencurahkan unek-unek di media sosial. Hanya saja, Rustam tak seharusnya marah jika benar tak dekat dengan Yusril. Sebab Ahok sudah lama menekankan kepada wali kota untuk tidak berpolitik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)