Jakarta: Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengungkapkan tiga proyek flyover dan satu underpass mulai dikerjakan tahun ini. Proyek itu adalah flyover Tanjung Barat, flyover Lenteng Agung, dan flyover Cakung serta underpass di Senen.
"Sekarang sudah sampai mau design konstruksi, nanti tahun depan baru konstruksi besar-besaran. Kan kita diberikan waktu multiyears," kata Hari di lingkungan Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 21 Oktober 2019.
Hari menjelaskan, konsep flyover Tanjung Barat dan Lenteng Agung berbentuk tapal kuda berlawanan. Dia menambahkan bakal dibangun Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di tengah.
"Itu akan jadi konstruksi yang belum pernah dilakukan di Jakarta. Akan buat kembar di Tanjung Barat atau Lenteng Agung," tambah dia.
Inisiatif konsep tapal kuda berdasarkan kajian mendalam. Dia menyebut banyak terjadi kecelakaan di daerah itu lantaran lintasan kereta.
Hari menambahkan keempat proyek itu tidak menjadi prioritas tahun ini dan tahun depan. Pasalnya, Dinas Bina Marga fokus merevitalisasi trotoar.
Kerja sama pembangunan tersebut berdasarkan lelang dan telah dimenangkan PT Jakon (flyover Tanjung Barat), PT PP (flyover Lenteng Agung), PT Adhi Karya (flyover Cakung), dan PT Modern (underpass Senen). Total biaya keempat proyek diperkirakan mencapai Rp500 miliar.
Jakarta: Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengungkapkan tiga proyek
flyover dan satu
underpass mulai dikerjakan tahun ini. Proyek itu adalah
flyover Tanjung Barat,
flyover Lenteng Agung, dan
flyover Cakung serta underpass di Senen.
"Sekarang sudah sampai mau design konstruksi, nanti tahun depan baru konstruksi besar-besaran. Kan kita diberikan waktu
multiyears," kata Hari di lingkungan Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 21 Oktober 2019.
Hari menjelaskan, konsep
flyover Tanjung Barat dan Lenteng Agung berbentuk tapal kuda berlawanan. Dia menambahkan bakal dibangun Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di tengah.
"Itu akan jadi konstruksi yang belum pernah dilakukan di Jakarta. Akan buat kembar di Tanjung Barat atau Lenteng Agung," tambah dia.
Inisiatif konsep tapal kuda berdasarkan kajian mendalam. Dia menyebut banyak terjadi kecelakaan di daerah itu lantaran lintasan kereta.
Hari menambahkan keempat proyek itu tidak menjadi prioritas tahun ini dan tahun depan. Pasalnya, Dinas Bina Marga fokus merevitalisasi trotoar.
Kerja sama pembangunan tersebut berdasarkan lelang dan telah dimenangkan PT Jakon (
flyover Tanjung Barat), PT PP (
flyover Lenteng Agung), PT Adhi Karya (
flyover Cakung), dan PT Modern (
underpass Senen). Total biaya keempat proyek diperkirakan mencapai Rp500 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)