Jakarta: Sindikat judi dalam jaringan (online) peretas situs pemerintah dan instansi pendidikan yang digerebek di salah satu unit apartemen kawasan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Kamis, 4 Juli 2024, terafiliasi dengan jaringan internasional di Kamboja.
"Sindikat tersebut masuk ke dalam jaringan judi online Kamboja," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan di Jakarta, Kamis, 11 Juli 2024.
Setelah berhasil meretas, kata Andri, sindikat itu menyewakan situs pemerintah hingga instansi pendidikan kepada jaringan judi online di Kamboja.
"Setelah mereka berhasil menjadikan website pemerintah dan akademik tersebut muncul di halaman pertama pada hasil pencarian, selanjutnya mereka menyewakan kepada pemilik judi online jaringan Kamboja," jelas Andri.
Hingga kini, kepolisian masih menyelidiki kinerja sindikat tersebut, termasuk mengkalkulasi omzet sindikat itu dari bisnis gelap judi online tersebut. Tujuh pelaku sudah ditangkap, yakni enam orang operator berinisial FAF, 26; AE, 39; YGP, 20; FH, 21; GF, 21; dan FAP, 19; dan seorang penampung uang hasil kejahatan berinisial MHP, 41.
Sebelumnya, saat digerebek pada Kamis, 4 Juli 2024, polisi turut mengamankan barang bukti berupa perangkat komputer hingga telepon seluler (ponsel) yang digunakan para pelaku untuk beraksi. Sindikat tersebut menyasar situs yang memiliki proteksi keamanan lemah untuk diretas. Setelahnya, mereka mengubah tampilan website menjadi konten judi online.
Jakarta: Sindikat
judi dalam jaringan (
online) peretas situs pemerintah dan instansi pendidikan yang digerebek di salah satu unit apartemen kawasan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Kamis, 4 Juli 2024, terafiliasi dengan jaringan internasional di Kamboja.
"Sindikat tersebut masuk ke dalam jaringan judi
online Kamboja," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan di Jakarta, Kamis, 11 Juli 2024.
Setelah berhasil meretas, kata Andri, sindikat itu menyewakan situs pemerintah hingga instansi pendidikan kepada jaringan judi
online di Kamboja.
"Setelah mereka berhasil menjadikan
website pemerintah dan akademik tersebut muncul di halaman pertama pada hasil pencarian, selanjutnya mereka menyewakan kepada pemilik judi
online jaringan Kamboja," jelas Andri.
Hingga kini, kepolisian masih menyelidiki kinerja sindikat tersebut, termasuk mengkalkulasi omzet sindikat itu dari bisnis gelap judi
online tersebut. Tujuh pelaku sudah ditangkap, yakni enam orang operator berinisial FAF, 26; AE, 39; YGP, 20; FH, 21; GF, 21; dan FAP, 19; dan seorang penampung uang hasil kejahatan berinisial MHP, 41.
Sebelumnya, saat digerebek pada Kamis, 4 Juli 2024, polisi turut mengamankan barang bukti berupa perangkat komputer hingga telepon seluler (ponsel) yang digunakan para pelaku untuk beraksi. Sindikat tersebut menyasar situs yang memiliki proteksi keamanan lemah untuk diretas. Setelahnya, mereka mengubah tampilan website menjadi konten judi
online.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)