Jakarta: Sopir angkot yang tergabung dalam progran One Karcis One Trip (OK Otrip) menolak rute baru yang ditetapkan Dinas Perhubungan DKI. Pasalnya, meski masih dalam trayek yang sama, rute yang mereka tempuh menjadi lebih jauh dan kerap tidak mencapai target kilometer (km).
Sopir angkot OK Otrip trayek Grogol-Angke atau OK4, Agus, mengatakan, para sopir angkot ditarget mampu menempuh 195 km per hari. Namun, dengan kondisi rute baru yang lebih padat, dirinya hanya mampu mencapai sekitar 116 km.
"Ini rute trayek baru lewat jalan kecil. Jalannya padat jadi susah bisa sampai targetnya. Trayeknya kenapa harus diganti,” kata Agus kepada Medcom.id di Terminal Grogol, Petamburan, Jakarta Barat, Selasa, 20 Februari 2018.
Namun, Agus optimistis program OK Otrip akan semakin baik. “Saya maklum, kan namanya juga masih uji coba,” kata Agus.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/lKYXdJJk" allowfullscreen></iframe>
Baca: Gabung OK OTrip, Organda Janji Membenahi Angkot
Hal senada diutarakan oleh petugas TransJakarta, Yang Dellia, yang mendampingi angkot OK Otrip selama masa percobaan hingga 14 April. Menurutnya, dengan rute baru para penumpang semakin menurun.
"Kalau rute lama, penumpang banyak bahkan bangku mungkin enggak kebagian," ujar Yang.
Kendati begitu, Yang masih memaklumi karena OK Otrip masih percobaan. Banyak masyarakat yang belum mengetahui. “Nanti kalau sudah tahu, pasti terbiasa. Mungkin lebih banyak lagi penumpang,” ujar Yang.
Pantauan Medcom.id angkot trayek OK4 mulai dari Terminal Grogol menuju Tubagus Angke. Tidak banyak penumpang yang terangkut, bahkan cenderung kosong.
Jalur trayek OK4 melewati Terminal Grogol-Jalan Kiyai Tapa-Jalan Susilo I-Jalan Mawardi Raya-Jalan Latumenten-Putar Balik-Jalan Latumenten-Latumenten II-Jalan Hadiah 2-Hadiah 1-Pasar Inpres-Jalan Swadaya-Jalan Indraloka-Utama Sakti Raya-Jalan Jelambar Utama-Jelambar Utama I-Jelambar Barat III-Jalan Pangeran Tubagus Angke.
Jakarta: Sopir angkot yang tergabung dalam progran One Karcis One Trip (OK Otrip) menolak rute baru yang ditetapkan Dinas Perhubungan DKI. Pasalnya, meski masih dalam trayek yang sama, rute yang mereka tempuh menjadi lebih jauh dan kerap tidak mencapai target kilometer (km).
Sopir angkot OK Otrip trayek Grogol-Angke atau OK4, Agus, mengatakan, para sopir angkot ditarget mampu menempuh 195 km per hari. Namun, dengan kondisi rute baru yang lebih padat, dirinya hanya mampu mencapai sekitar 116 km.
"Ini rute trayek baru lewat jalan kecil. Jalannya padat jadi susah bisa sampai targetnya. Trayeknya kenapa harus diganti,” kata Agus kepada
Medcom.id di Terminal Grogol, Petamburan, Jakarta Barat, Selasa, 20 Februari 2018.
Namun, Agus optimistis program OK Otrip akan semakin baik. “Saya maklum, kan namanya juga masih uji coba,” kata Agus.
Baca: Gabung OK OTrip, Organda Janji Membenahi Angkot
Hal senada diutarakan oleh petugas TransJakarta, Yang Dellia, yang mendampingi angkot OK Otrip selama masa percobaan hingga 14 April. Menurutnya, dengan rute baru para penumpang semakin menurun.
"Kalau rute lama, penumpang banyak bahkan bangku mungkin enggak kebagian," ujar Yang.
Kendati begitu, Yang masih memaklumi karena OK Otrip masih percobaan. Banyak masyarakat yang belum mengetahui. “Nanti kalau sudah tahu, pasti terbiasa. Mungkin lebih banyak lagi penumpang,” ujar Yang.
Pantauan
Medcom.id angkot trayek OK4 mulai dari Terminal Grogol menuju Tubagus Angke. Tidak banyak penumpang yang terangkut, bahkan cenderung kosong.
Jalur trayek OK4 melewati Terminal Grogol-Jalan Kiyai Tapa-Jalan Susilo I-Jalan Mawardi Raya-Jalan Latumenten-Putar Balik-Jalan Latumenten-Latumenten II-Jalan Hadiah 2-Hadiah 1-Pasar Inpres-Jalan Swadaya-Jalan Indraloka-Utama Sakti Raya-Jalan Jelambar Utama-Jelambar Utama I-Jelambar Barat III-Jalan Pangeran Tubagus Angke.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)