medcom.id, Jakarta: Bosan dikritik soal keputusannya menggusur kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur, Gubernur DKI Jakarta `Ahok` Basuki Tjahaja Purnama menyebut warga Kampung Pulo yang menolak relokasi sebagai pengemplang sungai.
"Kamu pengemplang yang melakukan reklamasi Sungai Ciliwung menggunakan sampah-sampah," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (24/8/2015).
Mantan Bupati Belitung Timur itu menjelaskan, dulu lebar sungai Ciliwung mencapai 50 meter. Sedangkan saat ini lebarnya tak lebih dari tiga meter.
"Ciliwung kalau dilihat diambil dari peta yang lama lebarnya 20-50 meter. 20 meter nih, gimana kamu mengaku (warga) Kampung Pulo kalau kamu membuat sungai Ciliwung tinggal 2-3 meter," katanya.
Sebelumnya, Komisioner Komnas HAM Maneger Nasution menyatakan pemikiran Ahok cacat nalar kemanusiaan. Prinsip Ahok yang mengorbankan sedikit orang untuk menyelamatkan mayoritas dianggap tidak sejalan dengan prinsip HAM saat ini.
"Tidak ada adagium satu orang dibunuh untuk menyelamatkan 10.000 atau 10 juta orang. Adagium seperti itu cacat nalar kemanusiaan. Itu hanya ada dalam kondisi perang," kata Maneger dalam siaran persnya.
Menurut Maneger, pemimpin publik seharusnya meluangkan waktu untuk membaca instrumen HAM agar ada kesesuaian perspektif sebelum berpendapat. “Yang benar bukan HAM ala Ahok yang harus diperjuangkan. Tetapi sila kedua Pancasila (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) yang harus diperjuangkan," kata Maneger.
medcom.id, Jakarta: Bosan dikritik soal keputusannya menggusur kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur, Gubernur DKI Jakarta `Ahok` Basuki Tjahaja Purnama menyebut warga Kampung Pulo yang menolak relokasi sebagai pengemplang sungai.
"Kamu pengemplang yang melakukan reklamasi Sungai Ciliwung menggunakan sampah-sampah," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (24/8/2015).
Mantan Bupati Belitung Timur itu menjelaskan, dulu lebar sungai Ciliwung mencapai 50 meter. Sedangkan saat ini lebarnya tak lebih dari tiga meter.
"Ciliwung kalau dilihat diambil dari peta yang lama lebarnya 20-50 meter. 20 meter nih, gimana kamu mengaku (warga) Kampung Pulo kalau kamu membuat sungai Ciliwung tinggal 2-3 meter," katanya.
Sebelumnya, Komisioner Komnas HAM Maneger Nasution menyatakan pemikiran Ahok cacat nalar kemanusiaan. Prinsip Ahok yang mengorbankan sedikit orang untuk menyelamatkan mayoritas dianggap tidak sejalan dengan prinsip HAM saat ini.
"Tidak ada adagium satu orang dibunuh untuk menyelamatkan 10.000 atau 10 juta orang. Adagium seperti itu cacat nalar kemanusiaan. Itu hanya ada dalam kondisi perang," kata Maneger dalam siaran persnya.
Menurut Maneger, pemimpin publik seharusnya meluangkan waktu untuk membaca instrumen HAM agar ada kesesuaian perspektif sebelum berpendapat. “Yang benar bukan HAM ala Ahok yang harus diperjuangkan. Tetapi sila kedua Pancasila (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) yang harus diperjuangkan," kata Maneger.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)