Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Hanya 41% Wilayah Indonesia yang Miliki Kecukupan Dokter Spesialis

Atalya Puspa • 05 Februari 2022 12:55
Jakarta: Pelayanan kesehatan di Indonesia masih perlu pembenahan di sana-sini. Salah satu yang paling mendesak ialah ketersediaan dokter spesialis yang belum merata di wilayah Indonesia.
 
Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih mengatakan hanya ada 41 persen wilayah yang memiliki kecukupan dokter spesialis. Disparitas dokter spesialis antara kota dan kabupaten pun masih cukup tinggi.
 
"Ini merupakan suatu problem yang harus kita pecahkan bersama," kata Nasih dilansir Media Indonesia, Sabtu, 5 Februari 2022.

Selain itu, Indonesia baru memiliki sekitar 41 ribu dokter spesialis dan 145 ribu dokter umum. Artinya, satu orang dokter spesialis harus melayani lebih dari 6 ribu orang.
 
"Persoalan itu tentunya tidak mudah,” ucap dia.
 
Baca: Prabowo Dukung Peningkatan Bidang Kesehatan Tiga Matra TNI
 
Penguatan kolaborasi pendidikan dilakukan Universitas Airlangga bersama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengurangi permasalahan tersebut.
 
Dikatakan Nasih, UNAIR melihat TNI memiliki fasilitas dan potensi besar untuk bekerja sama. Terutama dalam memenuhi dokter spesialis yang siap ditempatkan di wilayah yang sangat membutuhkan.
 
Nasih menyatakan bahwa kerja sama antara UNAIR dan TNI diwujudkan dalam kolaborasi university based sebagai sarana pendidikan formal dan pemanfaatan potensi rumah sakit TNI sebagai laboratorium. Artinya, rumah sakit TNI bisa menjadi tempat pendidikan utama bagi para mahasiswa.
 
Rencananya, sebut Nasih, kerja sama itu dimulai pada semester gasal 2022. Saat ini ada sembilan program studi Fakultas Kedokteran (FK) UNAIR yang berpotensi dimasukkan dalam program tersebut.
 
UNAIR juga akan terus menambah jumlah program studi yang dikolaborasikan dalam program itu. Terutama yang berasal dari luar FK. Program studi spesialis Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), misalnya. Nantinya, total ada sekitar 14 program studi, termasuk dari FKG yang masuk kerja sama itu.
 
"Kami juga akan bekerja sama dengan FK, Rumah Sakit Dr. Soetomo (RSDS), Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), dan dengan profesi. Seluruhnya untuk menyukseskan program ini," tuturnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan