Jakarta: Pembangunan rute Transjakarta koridor 14 Pondok Kelapa - Blok M dan koridor 15 Manggarai - Universitas Indonesia, terancam batal. Rute berpotensi diubah mengingat perkebangan situasi dan kondisi di lapangan.
Direktur Utama Agung Wicaksono mengatakan kedua rute tersebut sulit direalisasikan. Dinas Bina Marga DKI bahkan tidak merekomendasikan pembangunan koridor yang rencannaya dibangun layang itu.
"Tadi habis koordinasi dengan pihak Bina Marga. Dari penilaian, kalau dilihat situasinya sekarang itu 14 dan 15 itu sulit dibangun," kata Agung di Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis, 28 Februari 2019.
Dinas Bina Marga meminta Transjakarta untuk mengkaji ulang rute yang tepat. "Sekarang kita diminta mengkaji kira-kira rute mana lagi yang mungkin dibangun selain rute 14 dan 15," kata Agung.
Agung mengatakan, Transjakarta koridor 14 dan 15 tetap ada, namun rute yang sudah ditetapkan sebelumnya akan diganti. "Mungkin 14 dan 15 bisa jadi berubah rutenya," ucapnya.
Agung mengungkapkan, pembangunan koridor dan rute Transjakarta sepenuhnya wewenang Dinas Bina Marga. Pihaknya hanya mengoperasikan bukan penentu rute atau titik operasi.
"Kita butuh penilaian dari Bina Marga yang punya jalan. Apakah itu bisa dibangun, di titik mana? Setelah selesai (dibangun Binamarga), Transjakarta yang menjalankan," katanya.
Baca: Koridor 14-15 TransJakarta Menjadi Pekerjaan Anies-Sandi
Koridor 14 dan 15 rencananya dibangun dalam bentuk layang. Proyek itu sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta 2012-2017.
Namun rencana pembangunan koridor 14 dan 15 kini hanya menjadi wacana setelah Pemeriantah DKI rampung membangun koridor 13.
Rute Manggarai-UI sebenarnya sudah dilayani KRL commuter line. PT Kereta Commuter Jabodetabek juga meningkatkan layanan di relasi itu dengan menambah gerbong dan waktu keberangkatan.
Begitu pula dengan rute Blok M-Pondok Kelapa yang sebagian rutenya sudah dilayani Koridor 13 Ciledug-Tendean.
Jakarta: Pembangunan rute Transjakarta koridor 14 Pondok Kelapa - Blok M dan koridor 15 Manggarai - Universitas Indonesia, terancam batal. Rute berpotensi diubah mengingat perkebangan situasi dan kondisi di lapangan.
Direktur Utama Agung Wicaksono mengatakan kedua rute tersebut sulit direalisasikan. Dinas Bina Marga DKI bahkan tidak merekomendasikan pembangunan koridor yang rencannaya dibangun layang itu.
"Tadi habis koordinasi dengan pihak Bina Marga. Dari penilaian, kalau dilihat situasinya sekarang itu 14 dan 15 itu sulit dibangun," kata Agung di Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis, 28 Februari 2019.
Dinas Bina Marga meminta Transjakarta untuk mengkaji ulang rute yang tepat. "Sekarang kita diminta mengkaji kira-kira rute mana lagi yang mungkin dibangun selain rute 14 dan 15," kata Agung.
Agung mengatakan, Transjakarta koridor 14 dan 15 tetap ada, namun rute yang sudah ditetapkan sebelumnya akan diganti. "Mungkin 14 dan 15 bisa jadi berubah rutenya," ucapnya.
Agung mengungkapkan, pembangunan koridor dan rute Transjakarta sepenuhnya wewenang Dinas Bina Marga. Pihaknya hanya mengoperasikan bukan penentu rute atau titik operasi.
"Kita butuh penilaian dari Bina Marga yang punya jalan. Apakah itu bisa dibangun, di titik mana? Setelah selesai (dibangun Binamarga), Transjakarta yang menjalankan," katanya.
Baca: Koridor 14-15 TransJakarta Menjadi Pekerjaan Anies-Sandi
Koridor 14 dan 15 rencananya dibangun dalam bentuk layang. Proyek itu sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta 2012-2017.
Namun rencana pembangunan koridor 14 dan 15 kini hanya menjadi wacana setelah Pemeriantah DKI rampung membangun koridor 13.
Rute Manggarai-UI sebenarnya sudah dilayani KRL commuter line. PT Kereta Commuter Jabodetabek juga meningkatkan layanan di relasi itu dengan menambah gerbong dan waktu keberangkatan.
Begitu pula dengan rute Blok M-Pondok Kelapa yang sebagian rutenya sudah dilayani Koridor 13 Ciledug-Tendean.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)