Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana menerapkan dana swakelola tipe tiga dan empat di Kepulauan Seribu. Skema ini dinilai cocok untuk pembangunan di tempat itu.
"Pola swakelola tipe tiga dan empat untuk Kepulauan Seribu menjadi relevan. Karena tidak mungkin pemerintah bisa memiliki aparat di seluruh lokasi," kata Anies di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jumat 22 Maret 2019.
Dia menyebut hal ini sesuai dengan harapan pemerintah dengan menjadikan masyarakat sebagai rekan kerja pembangunan. Salah satu caranya, kata Anies, melalui dana swakelola tersebut.
Dana ini, lanjut dia, memungkinkan masyarakat mengelola anggaran yang diberikan pemerintah dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat. Sebab selama ini Anies menilai masyarakat hanya menerima mentah-mentah pembangunan di tempat mereka.
"Yang sering terjadi kita duduk diam tahu-tahu ada proyek datang. Nanti tiba-tiba jadi. Belum tentu relevan dengan kebutuhan di tempat itu," imbuhnya.
Baca: Warga Kepulauan Seribu Tagih Janji Anies
Dengan menjadikan masyarakat sebagai mitra pembangunan, Anies berharap kebutuhan-kebutuhan yang ada di masyarakat bisa jauh lebih cepat diselesaikan. Selain itu, partisipasi warga dinilai bisa menguatkan rasa memiliki.
"Jadi lebih efisien dan insyallah rasa kepemilikan atas apa yang dibangun menjadi lebih tinggi," pungkasnya.
Untuk diketahui, dana swakelola mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang atau Jasa. Ada empat tipe yang tercantum di Perpres ini.
Terkait rencana dana swakelola Anies, tipe tiga adalah dana yang diberikan pada organisasi masyarakat (ormas). Dana ini dibuat berdasarkan Kontrak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan ormas
Sedangkan tipe empat adalah yang pengelolaannya memerlukan partisipasi masyarakat dan dianggap mampu mengelolanya, misalnya untuk memperbaiki saluran air. Dana ini dibuat berdasarkan PPK dengan pimpinan kelompok masyarakat.
Tipe satu dan dua tidak bisa diterapkan di Kepulauan Seribu karena dana diberikan pada instansi besar.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana menerapkan dana swakelola tipe tiga dan empat di Kepulauan Seribu. Skema ini dinilai cocok untuk pembangunan di tempat itu.
"Pola swakelola tipe tiga dan empat untuk Kepulauan Seribu menjadi relevan. Karena tidak mungkin pemerintah bisa memiliki aparat di seluruh lokasi," kata Anies di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jumat 22 Maret 2019.
Dia menyebut hal ini sesuai dengan harapan pemerintah dengan menjadikan masyarakat sebagai rekan kerja pembangunan. Salah satu caranya, kata Anies, melalui dana swakelola tersebut.
Dana ini, lanjut dia, memungkinkan masyarakat mengelola anggaran yang diberikan pemerintah dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat. Sebab selama ini Anies menilai masyarakat hanya menerima mentah-mentah pembangunan di tempat mereka.
"Yang sering terjadi kita duduk diam tahu-tahu ada proyek datang. Nanti tiba-tiba jadi. Belum tentu relevan dengan kebutuhan di tempat itu," imbuhnya.
Baca: Warga Kepulauan Seribu Tagih Janji Anies
Dengan menjadikan masyarakat sebagai mitra pembangunan, Anies berharap kebutuhan-kebutuhan yang ada di masyarakat bisa jauh lebih cepat diselesaikan. Selain itu, partisipasi warga dinilai bisa menguatkan rasa memiliki.
"Jadi lebih efisien dan insyallah rasa kepemilikan atas apa yang dibangun menjadi lebih tinggi," pungkasnya.
Untuk diketahui, dana swakelola mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang atau Jasa. Ada empat tipe yang tercantum di Perpres ini.
Terkait rencana dana swakelola Anies, tipe tiga adalah dana yang diberikan pada organisasi masyarakat (ormas). Dana ini dibuat berdasarkan Kontrak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan ormas
Sedangkan tipe empat adalah yang pengelolaannya memerlukan partisipasi masyarakat dan dianggap mampu mengelolanya, misalnya untuk memperbaiki saluran air. Dana ini dibuat berdasarkan PPK dengan pimpinan kelompok masyarakat.
Tipe satu dan dua tidak bisa diterapkan di Kepulauan Seribu karena dana diberikan pada instansi besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)