medcom.id, Jakarta: Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa menargetkan DKI Jakarta memiliki 210 elektronik Warung Organisasi Gotong Royong (e-Warong). Program ini untuk membantu keluarga ekonomi rendah.
Itu disampaikan Mensos saat Koordinasi Percepatan Program Kementerian Sosial melalui Kegiatan e-Warong dan Kube Jasa di Balai Agung, Komplek Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (18/11/2016).
Menurut Mensos, penerima Program Keluarga Harapan yang terdiri dari keluarga sangat miskin bisa mengambil uang tunai melalui kartu atau membeli barang kebutuhan di e-Warong. Di DKI Jakarta saat ini baru ada satu e-Warong yang menjadi percontohan, yaitu di kawasan Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.
"e-Warong juga menyediakan kebutuhan pangan seperti beras, gula dan sebagainya. Beras pun akan disediakan pilihannya mulai dari beras medium, premium, sampai super. Penerima PKH bisa beli kebutuhan itu dengan harga yang lebih terjangkau," ujar Khofifah.
Baca: Mensos: e-Warong Permudah Penerimaan Bantuan untuk Warga
Selain itu, harga barang-barang yang ada di e-Warong diproyeksikan lebih murah ketimbang warung-warung sejenis. Masyarakat yang bukan penerima program masih boleh membeli barang di e-Warong dengan membayar tunai kecuali kebutuhan pangan.
Dalam kesempatan yang sama Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyambut baik dan memberikan dukungan serta koordinasi bagi jajaran wali kota, camat, dan lurah. Pelayanan masyarakat sangat penting dalam pelaksanaan e-Warong.
"Pengelola e-Warong perlu juga untuk dibina atau dilatih kemampuan manajerial keuangannya, pengelolaan koperasi serta usaha mikro dan kecil," kata Soni.
Selain itu, kata Soni, pihaknya juga akan berupaya memberikan motivasi dan penguatan legalitas usaha melalui izin usaha mikro kecil bagi e-Warong dan Kube Jasa. Ia menambahkan monitoring dan evaluasi pra dan pasca pelaksanaan program e-Warong dan Kube Jasa yang dilakukan oleh Kementerian Sosial, SKPD, dan aparatur wilayah tingkat kota agar dapat meningkatkan kualitas dan mengembangkan program e-Warong dan Kube Jasa ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Masrokhan mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan proposal e-Warong sebanyak 64 proposal dan 52 proposal Kube Jasa di tahun 2016 ini ke Kementerian Sosial.
"Untuk tahun ini minimal setiap kecamatan ada satu e-Warong. Agar warga tidak terlalu jauh akses untuk mencairkan bantuan. Tahun berikutnya kami upayakan target 210 e-Warong itu tercapai," papar Masrokhan.
medcom.id, Jakarta: Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa menargetkan DKI Jakarta memiliki 210 elektronik Warung Organisasi Gotong Royong (e-Warong). Program ini untuk membantu keluarga ekonomi rendah.
Itu disampaikan Mensos saat Koordinasi Percepatan Program Kementerian Sosial melalui Kegiatan e-Warong dan Kube Jasa di Balai Agung, Komplek Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (18/11/2016).
Menurut Mensos, penerima Program Keluarga Harapan yang terdiri dari keluarga sangat miskin bisa mengambil uang tunai melalui kartu atau membeli barang kebutuhan di e-Warong.
Di DKI Jakarta saat ini baru ada satu e-Warong yang menjadi percontohan, yaitu di kawasan Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.
"e-Warong juga menyediakan kebutuhan pangan seperti beras, gula dan sebagainya. Beras pun akan disediakan pilihannya mulai dari beras medium, premium, sampai super. Penerima PKH bisa beli kebutuhan itu dengan harga yang lebih terjangkau," ujar Khofifah.
Baca: Mensos: e-Warong Permudah Penerimaan Bantuan untuk Warga
Selain itu, harga barang-barang yang ada di e-Warong diproyeksikan lebih murah ketimbang warung-warung sejenis. Masyarakat yang bukan penerima program masih boleh membeli barang di e-Warong dengan membayar tunai kecuali kebutuhan pangan.
Dalam kesempatan yang sama Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyambut baik dan memberikan dukungan serta koordinasi bagi jajaran wali kota, camat, dan lurah. Pelayanan masyarakat sangat penting dalam pelaksanaan e-Warong.
"Pengelola e-Warong perlu juga untuk dibina atau dilatih kemampuan manajerial keuangannya, pengelolaan koperasi serta usaha mikro dan kecil," kata Soni.
Selain itu, kata Soni, pihaknya juga akan berupaya memberikan motivasi dan penguatan legalitas usaha melalui izin usaha mikro kecil bagi e-Warong dan Kube Jasa. Ia menambahkan monitoring dan evaluasi pra dan pasca pelaksanaan program e-Warong dan Kube Jasa yang dilakukan oleh Kementerian Sosial, SKPD, dan aparatur wilayah tingkat kota agar dapat meningkatkan kualitas dan mengembangkan program e-Warong dan Kube Jasa ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Masrokhan mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan proposal e-Warong sebanyak 64 proposal dan 52 proposal Kube Jasa di tahun 2016 ini ke Kementerian Sosial.
"Untuk tahun ini minimal setiap kecamatan ada satu e-Warong. Agar warga tidak terlalu jauh akses untuk mencairkan bantuan. Tahun berikutnya kami upayakan target 210 e-Warong itu tercapai," papar Masrokhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)